Kaminari Denki One-Shoot

Take 3 : Serokami

Judul :
Rainy Weekend

Pair :
Sero Hanta x Kaminari Denki

Kategori :
Fanfic, drama

.

.

.

Happy reading!

.

Akhir pekan, para murid kelas 1A dengan disibukkan dengan agenda masing-masing. Beberapa ada yang keluar jalan-jalan, ada yang latihan, ada yang belajar, dan tak luput juga ada yang menikmati akhir pekan dengan bersantai.

Akhir pekan ini Kaminari sudah merencanakan akan keluar dengan Kirishima ke pusat kota untuk membeli beberapa barang, harusnya begitu. Kalau saja sahabat merah nya itu tidak melupakan janji nya tempo hari. Nyatanya sekarang pemuda merah itu kini malah sudah hilang sejak pagi tadi. Midoriya yang melihat nya bilang kalau Kirishima keluar dengan Bakugou tadi dan sampai sekarang belum kembali.

Kaminari merengut kesal, melipat kedua tangan nya dan duduk si sofa ruang utama. Padahal mereka sudah janjian dari beberapa hari lalu dan Kirishima bilang tidak ada jadwal akhir pekan. Nyata nya sekarang pemuda penyuka daging itu hilang entah kemana.

"Kaminari? Ada apa dengan mu?"

"Hm." Kaminari menanggapi dengan malas, ia bahkan belum melihat siapa yang menyapa nya.

"Hei, kau ini kenapa, sih? Aneh sekali."

Pemilik suara yang awal nya di belakang Kaminari kini ada tepat di depan nya, menatap Kaminari dekat hingga membuat pemuda listrik itu terjungkal kaget.

"Huwaaa!! Sero! Jangan muncul tiba-tiba begitu!!!" jerit Kaminari bukan main kaget.

"Habis nya aku tanya malah di acuhkan. Kau kenapa? Aneh sekali."

"Huh! Tanyakan pada Kirishima sana! Kemana dia yang janji menemani ku ke kota hari ini." Kaminari melipat tangan kesal dan membuang muka.

"Kenapa kau jadi ikut kesal dengan ku?" kata Sero bingung, "kalau hanya mengantar mu ke kota saja, dengan yang lain kan juga bisa."

"Tapi Kirik sialan itu sudah janji!!" bantah Kaminari, "setidaknya bilang dulu atau apalah, biar aku bisa minta tolong yang lain." gerutu nya dengan bibir mengerucut.

"Ya sudahlah,... Kalau kau mau, sekarang ku antar bagaimana?"

"Kau tidak sibuk?" tanya Kaminari balik.

"Uhm,... Tidak, kok."

Kaminari yang masih cemberut itu diam, ia berpikir sejenak sebelum menyetujui nya. "Baiklah, aku akan mengambil jaket dulu,..."

Mereka berdua pun akhirnya berangkat ke kota bersama, tidak ada yang spesial dari itu karena memang Kaminari keluar untuk membeli stok barang nya yang habis. Setelah itu mereka pulang.

namun ketika hendak pulang, tiba-tiba langit mendung dan hujan mengguyur dengan deras nya. Kedua pemuda itu pun segera mencari tempat berteduh dan berakhir pada sebuah cafe sederhana di dekat sana.

"Seperti nya akan cukup lama menunggu hujan reda." ujar Sero.

"Hmmm,... Iya, rupanya begitu." Kaminari terlihat sibuk dengan ponsel nya, sejenak kemudian meletakkan nya dan menyeruput kopi panas yang baru mereka pesan.

Sero hanya memperhatikan, Kaminari juga tidak begitu peduli. Pemuda listrik itu terpaku melihat hujan dari kaca jendela. Sejenak Sero menghela nafas, masih ia perhatikan.

Setidaknya hingga melihat pemuda kuning itu menggosok kedua telapak tangan nya. Hujan di luar semakin menjadi saja, dan tentu Sero juga merasakan dingin itu. Tapi ia lebih memperhatikan Kaminari, jaket yang dipakai nya tipis. Sepertinya hujan memang tidak terduga.

"Dingin, ya?" ujar Sero memecah lamunan mereka.

"Ah, iya. Aku tidak tau akan turun hujan,... Jadi, yah,..."

Srak,... Set,...

Sepasang manik madu itu membulat lebar begitu menyadari sesuatu yang hangat di punggung nya, ketika mendongak, manik nya segera bertemu dengan sepasang manik pekat Sero yang begitu dekat.

Ketika menyadari nya, jaket yang dipakai Sero sudah berpindah di punggung nya. Dan jujur ia merasa lebih hangat. Mengingat bahkan didalam ruangan saja ia sudah kedinginan, bukankah berarti Sero juga?

"Sudah tidak dingin?" tanya Sero.

"Uhm,... Ya, rasanya hangat sekarang. Tapi bagaimana dengan mu?" Kaminari bertanya dengan canggung.

"Tidak masalah, baju ku cukup tebal."

"Uhm, terima kasih."

Sementara itu, di sisi lain cafe, agak jauh dari tempat mereka. Sepasang manik merah terlihat mengawasi mereka, menatap lekat hingga tak mau berpaling dari kedua sosok pemuda itu.

-fin-

Ohok-

Saya menciun bau bau ntr, wanjay,... Ngga kok!

Ugh,... Aku mungkin akan membuat ini masih bersambung dengan yang selajutnya.

Sekian, terima kasih telah membaca! :)