Take 4 : Kirikami

1.6K 150 44
                                    

Judul :
Marahan

Pair :
Kirishima Eijirou x Kaminari Denki

Kategori :
Fanfic, drama

.

.

.

Happy reading!

.

"Kaminari!"

Kaminari yang tengah sibuk dengan buku-buku tugas nya di atas meja belajar itu terlihat tak begitu menggubris panggilan yang sudah cukup keras itu. Ia masih dengan kalem nya mengerjakan tugas.

"Kaminari, kita perlu bicara! Jangan mengelak!"

Masih mengabaikan, pemuda itu bahkan tak menganggap pemilik suara itu ada. Ia berlalu sejenak untuk mengambil buku di rak, melalui nya seperti tidak ada apa-apa.

Pemilik suara yang tak lain adalah Kirishima itu terlihat kesal dan langsung menarik paksa tangan Kaminari hingga menatap nya.

"Hei! Kau mau mengabaikan ku? Setelah acara mesra-mesraan di cafe dengan Sero? Apa sih mau mu?!" ujar Kirishima kesal.

"Hah?! Apa maksud mu mesra-mesraan?! Aku hanya mampir ke sana karena hujan! Juga kalau kau tidak suka melihat nya, harusnya kau yang ada disana!! Dan bukan malah Sero!!" balas Kaminari tidak kalah kesal.

"Lalu kenapa kau tidak mengajak ku?!" bentak Kirishima semakin meninggikan nada bicara nya.

Kaminari terkesiap sejenak, ia lalu mendorong Kirishima kasar menjauh dari nya. Kirishima menyadari raut wajah Kaminari yang berbeda dari biasanya, namun ia juga masih kesal.

"Kenapa aku tidak mengajak mu?! Kau bilang kenapa?! Tidak kau tanya saja pada orang yang sudah melupakan janji nya untuk mengantar ku ke kota kemarin?!"

Kaminari tidak menunggu jawaban Kirishima, ia dengan cepat mendorong pemuda merah itu keluar dari kamar nya. Ia langsung membanting pintu dengan keras dan mengunci nya rapat.

"Kirishima sialan,..." gumam Kaminari masih dengan wajah marah nya, namun di samping itu, setitik cairan bening terlihat di ujung mata nya.

Hari-hari pun berlalu dengan kedua nya masih saling marahan. Tak ada yang berniat meminta maaf duluan. Meski mereka masih berkumpul bersama Bakusquad, namun kedua nya tidak saling sapa satu sama lain.

Kaminari kesal, dia tidak salah apa-apa. Kenapa dia harus minta maaf? Bukankah salah Kirishima karena sudah melupakan janji nya? Kalau pemuda merah itu keras kepala maka Kaminari juga bisa melakukan nya.

Namun Kaminari tetaplah Kaminari. Dia paling tidak tahan dengan keadaan semacam ini. Ia tidak bisa berlama-lama marah sebenarnya, tapi dirinya juga gengsi mau menyapa duluan. Beberapa kali ia coba memikirkan nya lagi, ternyata dirinya sendiri hanya takut kalau Kirishima masih akan marah pada nya. Kaminari benci dibentak, apalagi untuk sesuatu yang bukan kesalahan nya.

Hingga tiba suatu sore, Kaminari mendapat giliran membersihkan halaman. Namun dia malas sekali beranjak dari zona nyaman alias kasur nya. Bukan karena apa, tapi jadwal nya minggu ini bersama Kirishima. Dan kita bersama tau alasan nya.

Kaminari terus memikirkan nya, ia malah sempat mau membiarkan Kirishima membersihkan halaman sendirian. Hitung-hitung kan,... Tapi sekali lagi ini Kaminari, dan dia tidak bisa.

"Aku hanya harus membersihkan dengan cepat lalu kembali lagi." ujar Kaminari final, ia pun segera beranjak dan pergi ke halaman asrama.

Benar sekali, di sana terlihat Kirishima sudah memegang sapu dan mulai membersihkan dedaunan jatuh. Kaminari pun mengambil sapu juga dan ikut membantu nya. Tanpa sepatah kata pun dari mereka berdua.

'Kirishima sialan,... Baka, baka,...' runtuk Kaminari dalam hati.

~•~•~

Malam ini,...

Kaminari jengah, ia lesu merebahkan tubuh nya di atas kasur empuk nya. Pemuda listrik itu hampir menangis tak tahan dengan acara marahan ini, terhitung waktu hampir seminggu.

Tok,... Tok,... Tok,...

Kaminari mengangkat kepala nya yang tadi sempat bermesraan dengan bantal, mendengar pintu kamar di ketuk ia pun segera beranjak membuka nya.

Begitu melihat siapa yang ada di pintu mata nya terbuka lebar. Pemuda itu hampir meloncat bila tidak mati-matian ia tahan. Ya, itu Kirishima.

"Ka-Kaminari,... Ano,..." Kirishima mengelus tengkuk nya canggung, "a,... Itu, aku... Ingin minta maaf. Kau tau? Oke, aku akui itu salah ku. Maaf sudah melupakan janji kita waktu itu,... Aku,... Uhm,... Sebenarnya ingin segera meminta maaf. Tapi aku takut kau masih marah, jadi ku biarkan dulu..."

Kirishima mengatakan itu dengan pandangan mata nya yang menghindari tatapan Kaminari. Sementara pemuda listrik itu masih diam menunggu Kirishima menyelesaikan nya.

"...a, aku,... Ugh! Intinya, Kaminari! Aku ingin minta maaf! Jangan marah lama-lama padaku!"

Kirishima perlahan mencoba menatap Kaminari, manik merah itu melebar ketika melihat Pikachu kesayangan nya dengan kaca-kaca yang merebak di pelupuk nya. Perlahan jatuh melintasi pipi nya yang merona merah.

"Ka-Kaminari?!" Kirishima kelabakan sendiri.

Kaminari menyadari air mata nya yang telah keluar banyak, ia pun berusaha menahan dan mengusap nya. Namun ia malah semakin sesegukan dan menjadi. Kirishima pun lekas membawa nya masuk.

"Hiks,... Hiks,... Aku kira kau masih marah padaku,... Hiks,... Hiks,..." ujar Kaminari masih berusaha menyusut air mata yang keluar deras.

Kirishima pun meraih tangan Kaminari dan merengkuh tubuh jangkung itu dalam pelukan nya, mengelus lembut punggung nya sayang.

"Bagaimana bisa aku marah padamu?" ujar Kirishima setengah berbisik, "aku justru takut kau tidak memaafkan ku dan malah berpindah dengan Sero."

Kaminari sedikit lebih tenang dan dan mengeratkan pelukan nya, "mana mungkin,..." gumam nya lirih.

-fin-

Sialan,... Aku mimisan anjirr ngetik nya! TwT

Dahla,... Aku lelah lihat klean berdua.

Terima kasih telah membaca!

Kaminari Denki One-ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang