3

680 30 1
                                    

Menjadi seorang single parents bukanlah kemauanku, itu semua takdir, takdir yang mengatur semuanya.
Jika aku bisa memilih, aku akan memilih takdir yang lain,takdir yang tak akan membuatku terus terpuruk.
Dan kali ini takdir apalagi yang harus aku hadapi ?
Aku rasa Takdir tengah mempermainkan ku,sesaat yang lalu takdir membuat hidupku bahagia,tapi kali ini takdir akan membuatku jatuh ke lubang paling dalam.
_

Aku mengenal Kinanti beberapa bulan yang lalu di sebuah pameran mobil di showroom yang ku kelola, yang kulihat pertama adalah sosoknya yang menggoda, aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama padanya, bak gayung bersambut, cinta ku ternyata di respon balik olehnya,dia pun memberiku harapan penuh atas perasaanku.
Selang dua Minggu kemudian,kami resmi membina hubungan,aku serius padanya, dan aku rasa Kinanti juga serius denganku.
Kami saling terbuka satu sama lain, tak ada yang ku sembunyikan.
Hanya satu yang masih aku rahasiakan,yaitu Ken.
Kinanti belum mengetahui jika aku pernah menikah dan memiliki satu orang anak, kenapa ??
Aku belum berani mengatakannya, aku takut jika Kinanti tak menerimaku karena Ken.
Lebih baik akan aku ceritakan nanti,pada saat yang tepat.

"Papa.." Ken memanggil ku.

"Ya sayang?"

"Papa Ken mau papa antel Ken sekolah," rengek Ken.

"Tapi sayang, papa harus kerja, Ken kan biasa sama nenek," ucapku dengan selembut mungkin.

"Ken gak mau,Ken mau sama papa," Ken semakin merengek padaku.

"Lain kali papa yang antarkan ya sayang ?? Hari ini papa gak bisa," Aku memang benar² tak bisa.

"Ken, berangkat sama Anty aja," ucap seseorang dibelakangku.

"Anty...." Ken antusias sekali dengan kedatangan Belinda, adik kandungku.

Ken memeluk Belinda dengan erat,"Jadi mau berangkat sama Anty ??" Tanya Belinda.

Ken mengangguk imut "Mau Anty, Ken mau,"

Aku tersenyum, kedatangan Belinda pas sekali,disaat aku tak bisa mengantarkan Ken.

"Baiklah, Ken tunggu di meja makan ya, nanti Anty kesana,"

"Iya Anty,"

Ken berjalan dengan kaki mungilnya ke arah ruang makan.

Aku tersenyum ke arah adik perempuan ku ini.

"Terimakasih kasih Belinda, kedatanganmu sangat tepat," ucapku.

Belinda membalas senyumanku "Kakak itu terlalu sibuk sama urusan kakak, sampai Ken minta antar saja kakak gak bisa"

Memang benar ucapan Belinda, aku memang terlalu sibuk.

"Maafkan kakak, ini semua juga untuk Ken,"

"Juga untuk bisa melupakan kematian kak Maria kan ??" Belinda memotong ucapanku.

Aku terdiam,aku tak dapat berkata apa².

"Sudahlah, aku hanya ingin yang terbaik untuk kakak dan keponakan ku Ken,"

Belinda sangat menyayangi Ken, setelah kepergian Maria, Belinda yang selama ini membantu mama merawat Ken,sementara aku bekerja dan juga papa.

"Terimakasih kasih Belinda," aku mencium ujung kepala adik tersayang ku.

_

"Ken ? Boleh Anty tanya ?" Disela Belinda membawa mobil.

"Iya Anty, boleh," Jawab Ken.

"Em... Apa Ken ingin punya mama ??" Belinda memberikan pertanyaan,yang mungkin Ken kurang mengerti.

Ken terlihat berfikir "emm.. mau Anty, Ken suka sedih, Ken ili sama teman², teman² Ken semua punya mama,cuma Ken aja yang gak punya mama," ucapan Ken membuat Belinda sedih.

Jodohku Duda Ganteng Anak SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang