7

529 28 3
                                    

Ingatanku terpaut lagi dengan bocah kecil di seberang sana.
Hati kecilku berkata jika aku merindukannya.
Entah kenapa dan sampai kapan ingatan ini akan terus menempel dikepalaku.

Aku mengambil sekotak susu segar di atas rak disupermarket,aku menelaah nya sebentar.

"Keanu pasti senang jika aku memberikan susu ini" Ah lagi² Keanu yang kufikirkan.
Aku segera mengambil susu yang hanya tersisa satu ini.

Namun seseorang menariknya bersamaan denganku.

Setelah beberapa saat aku beradu mulut,aku mulai jengah.
Aku harus berbicara dengannya.

"Maaf pak, anda.... "

Aku terpaku melihat siapa orang didepanku, Aku rasa aku mengenalnya.

"Astaga... " Aku menarik nafasku dalam.
Sungguh aku tak mau terlibat apapun lagi dengan orang ini.

"Maaf, saya lebih dulu," Ucapku.

"Sepertinya saya yang lebih dulu,jadi lepaskan," Pintanya.

"Ladie's first tuan, tolong mengerti,"

"Pengucapan itu hanya berlaku jika dalam situasi darurat, tidak berlaku untuk saat ini," Ucapnya angkuh.

Astaga benar² menyebalkan, baru beberapa jam dia menuduhku yang tidak²,dan sekarang mengklaim apa yang seharusnya menjadi milikku.

"Tolong pak mengerti,Aku membutuhkan ini," Aku tetap bersikeras untuk mendapatkannya.

"Tidak, saya juga membutuhkannya, "

Aku tak percaya dia membutuhka minuman ini.

Aku semakin geram, aku semakin mempererat tarikanku,dan dia semakin mengeratkan juga tarikannya.

Terjadi lah tarik menarik antara aku dan papa dari bocah kecil bernama Keanu ini.

"isshh.. Anda ini bisa mengalah tidak sih untuk perempuan?!"

"Tidak perempuan seperti kamu." Apa maksud ucapannya.

"Lepaskan!!"

Tarikanku semakin kencang, begitupun dengannya.

Crat!!

Apa ini??
Susu ini muncrat dan menyemprot ke arah ku dan lelaki ini.
Astaga?!! Aku basah kuyup oleh susu.

Mau tak mau, aku atau dia yang harus membayar.

"Kamu harus menggantinya," Ucapku.

"Kenapa saya? Kamu kan yang salah," Sekarang dia menyalahkanku.

"Sekarang malah nyalahin, maaf pak, dalam situasi ini bapak yang bersalah, tolong lah bersikap bijaksana. "

_

Astaga..
Mimpi apa aku ??
Sepertinya aku belum tidur,tapi sudah mendapat mimpi yang buruk seperti ini.
Oh tuhan, cobaan macam apa ini?

"Maaf pak, dalam situasi ini bapak yang bersalah, tolonglah bersikap bijaksana, " Sudah begini saja aku yang disalahkan.

Dasar wanita.

Sudahlah, aku tak mau berdebat lagi dengannya, aku membayar yang seharusnya bukan salahku.
Aku seorang pengusaha, mana mungkin aku tak bisa membayar nya ?
Memalukan.

Akhirnya aku membayar kerugian, setelah diprotesi oleh pegawai disana.
Dan aku meninggalkan tempat itu dengan rasa kesal.

_

Clara pergi ke toilet dengan rasa kesal, bagaimana tidak, bajunya basah gara² kotak susu yang pecah karena ulah lelaki itu.
Mulutnya tak berhenti mengoceh.

Jodohku Duda Ganteng Anak SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang