27 - Sejuta Harapan

209 32 7
                                    

Yeay!! Up!
VOTE & KOMEN JANGAN LUPA🏁❤️

Let's To Reading

Sore itu, Avatar menghabiskan waktunya berdua dengan Alpasya. Gadis yang dia akui, sangat dirinya cintai. Hanya Alpasya yang mampu membuat Avatar begini. Hanya Alpasya yang bisa membuat Avatar merasa sangat ingin melindungi seorang gadis. Terlebih mengingat Avatar yang di kenal garang dan sangat beringas ketika memimpin Gilzares.

Disinilah mereka berada. Di sebuah restoran di puncak. Langit pun sudah berubah gelap, pertanda malam telah tiba. Hanya kebetulan dekat, dan Avatar mengajak Alpasya kesini untuk menghibur kekasihnya itu yang dia tau sedang tidak baik-baik saja. Hanya saja masalahnya, Alpasya belum mau terbuka dengan Avatar.

Sempat berbincang-bincang sampai terjadi hening berkepanjangan antara pasangan ini. Avatar pun membiarkan Alpasya untuk menenangkan pikirannya sendiri. Terlebih suasana puncak yang sangat sejuk, di tambah dengan posisi keduanya yang mengambil meja berhadapan dengan pemandangan kota Jakarta yang indah. Seluruh sudut kota terpantau dari posisi mereka.

Mata Alpasya terlihat sangat rileks memantau pemandangan langit malam ibu kota yang terlihat sangat indah. Matanya mengedarkan pandangan di setiap sudut kota Jakarta kala malam itu.

Sampai akhirnya, mata Alpasya terhenti dan terfokus pada satu objek. Bayangan sebuah bangunan besar, tidak terlihat jelas namun hitam pekat yang menyelimutinya, jelas karena itu hanyalah bayangan. Matanya memicing, berniat untuk memperjelas pandangan.

Bayangan hitam sebuah bangunan, yang terletak di sudut kota. Terlihat sebuah hamparan pepohonan yang rindang di sekitar bangunan tersebut. Seolah-olah jauh dari perumahan terdekat di sekitaran bangunan itu.

Alpasya menatapnya tanpa henti. Pasti gadis ini sangat penasaran dengan bangunan tersebut. Tentu saja, karena siapa yang berani kesana?

Avatar yang mulai merasa Alpasya sedang memperhatikan sesuatu pun, ikut menoleh mengikuti arah pandang gadis di hadapannya.

Dan..

DEG!

Jantung Avatar berdetak hebat. Seperti ada gempa dahsyat dalam rongga dadanya. Dalam sekali lirikan, Avatar berhasil menemukan sesuatu yang membuat detakan jantungnya tidak bisa berhenti.

Hanya sebuah bayangan bangunan yang dia temukan, tapi kenapa mampu membuat jantungnya bergemuruh hebat?

Di sini tidak hanya Alpasya yang di buat terpaku, tapi Avatar pun ikut membeku dan seketika rasa penasarannya mencuat melihat bangunan yang terletak sangat jauh dari pandangan mereka, sehingga tercipta kesan misterius itu.

Alpasya sadar akan hal itu. Matanya langsung melirik Avatar yang juga tengah terpaku dengan apa yang di lihatnya.

"Tar."

Oh tidak, Avatar mendengarnya tapi tidak merespon.

"Hei," kali ini Alpasya menggenggam tangan cowok itu.

Merasa tangannya agak menghangat, barulah Avatar tersadar dari fokusnya terhadap bangunan misterius itu.

"Kenapa, hm?" Tanya Avatar lembut, yang di sambut dengan senyum manis Alpasya.

Ah Shit! Kontrol senyumannya dong tuhan!

Umpat Avatar dalam hatinya. Setelah debaran jantungnya yang sudah normal karena tidak menatap bangunan itu, malah semakin berdetak kencang akibat senyuman Alpasya.

Avatar yang notabenenya adalah ketua Gilzares, bisa begini? Dan itu semua hanya karena seorang gadis bernama Alpasya.

"Kamu juga ngeliat bangunan itu ya?" Tanya Alpasya tak kalah lembut.

PACIFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang