****
" Lo gak bakal bisa buka tu pintu" batin nayra sambil menatap Ansel lekat sambil tersenyum smrik.
"Lo salah udah nantangin gue"batin Ansel berbalik menatap nayra lekat.
****
"Bisa gak" ujar Nayra untuk sekian kalinya.
"Bisa" kata Ansel masih sibuk membuka pintu menggunakan penjepit yang dibuat seperti kunci.
"Cepetan kita udah di dalam sini setengah jam yang lalu, Lo mau ketinggalan acaranya" ujar Nayra sambil menarik kursi dan menduduk'kan bokongnya di sana disertai dengusan kasar.
"Kalau lo gak bisa, bilang gak bisa" cibir Nayra sambil menatap Ansel kesal
"Diam" kata Ansel dingin
"Lo ada bawa ponsel gak?" Tanya nayra
"Diam bisa gak sih"bentak Ansel yang sudah kesal dengan makhluk seperti Nayra yang sedari mengomel terus
Dengan kesal Ansel menjawab " ada tu!, Disana!" sambil menunjuk ke arah meja--setelah itu dia pun melanjutkan kegiatannya membuka pintu.
"Dari tadi kek" cibir Nayra menghentakkan kakinya sambil melangkahkan menuju meja
"Buat apa?"tanya Ansel sambil menatap nayra
"Telpon lah,gue tau Lo gak bisa buka tu pintu, dan kalau keluar lewat jendela gak bisa gara-gara ada besi, kalau gak ada pasti dari tadi gue lewat sana" jelas Nayra sambil mengetik nomor di ponsel itu tanpa menoleh menatap Ansel.
"Lo kok bisa buka ponsel gue" tanya Ansel saat Nayra menaruh ponselnya di telinganya
"Gak dikunci, gue dengar lo ikut lomba basket kan, sementara lombanya udah dimulai" kata Nayra belum sempat Ansel menjawab pertanyaan darinya, Nayra pun menyuruh Ansel diam.
"Hallo"
"......."
"Lo,ke ruang osis sekarang, gue dikunci di sini"
"........"
"Jangan banyak nanyak,cepetan kesini"
"......"
Tit..
Telpon pun terputus sebelah pihak oleh Nayra, dia pun memberikan ponsel itu ke pemiliknya dan kembali duduk di kursi tempatnya tadi.
"Lo telpon siapa?, eh, jangan sembarang nelpon di ponsel gue" kata Ansel kesal
"Temen gue, tenang aja nantik gue hapus tu nomor lo di ponsel temen gue "ujar Nayra males
Beberapa menit setelah Nayra menelpon seseorang, tiba-tiba ada yang membuka pintu.
Ceklekceklek
Pintunya pun terbuka menampakkan seorang gadis yang berdiri sambil menatap nayra kesal.
"Thanks Jes,Oya ponsel Lo mana?" kata Nayra sambil berjalan menuju jeslyn tanpa menghiraukan tatapan 2 orang yang sedang kesal dengannya.
"Buat apa?" Tanya jeslyn sambil mengerutkan keningnya
Sedektik kemudian omelanya pun pecah"Lo ya, udah gue bilang kalau pergi kemana-mana ajak kita, jangan kayak gini, terus ponsel Lo mana?, tadi nomor ponsel siapa?, Untung gue angkat, kalau enggak gimana?".
Nayra mengerjap-ngerjap dengan ucapan jeslyn, yang benar saja, dia baru saja di omel oleh sahabatnya sendiri terasa seperti ibunya yang sedang memarahi anaknya yang nakal. Nayra pun menghela nafasnya, sementara Ansel hanya diam dengan tatapan datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All OF THAT TAKES TIME
Teen FictionSEBELUM BACA,UTAMAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU YA, JANGAN LUPA FOLLOW JUGA ( UP CERITA SESUAI MOOD:( ) ============================= Dia yang sama sekali tidak pernah aku harapkan tetapi hatiku berkata lain. Suatu keberuntungan bisa bertemu denga...