dua puluh tiga

13.1K 2.2K 634
                                    






"hai"

sapaannya dengan penuh senyuman. matanya membentuk bulan sabit.

itu adalah gambaran melihatnya ketika gue membuka pintu rumah. setelah seminggu menghilang tanpa kabar.

dia datang dengan senyuman seolah nggak ada apa-apa. padahal hati gue bingung gak karuan. walau sejujurnya gue kangen karena chenle gak pernah seperti ini sebelumnya.

pasti dia selalu memberi kabar walau dia pergi 2 minggu sekalipun.

"kok gak di jawab" katanya dengan cemberut.

gue menghela nafas. "hm"

"alea marah? kenapa?"

gue sedikit ingin tertawa sebenernya, chenle masih merasa semuanya baik-baik aja.

sedangkan gue menunggu kabar dan kepastian dari pertanyaan gue yang lalu. mereka masih belum menjawab dan gak mau menjawab walaupun akhirnya gue memilih menyerah dan menunggu.

"kenapa?"

dahinya mengerut, "hah?"

"kenapa kesini?"

gue mengalihkan wajah, sejujurnya entah kenapa gue takut, kalau omongan kemarin adalah kenyataan. chenle datang kesini hanya untuk mengecewakannya.

masih dengan senyuman dia menjawab, "chenle? kangen alea!!!"

"pulang"

"hm?"

gue diam.

"alea, jangan marahhh" dia memegang pintu menghalangi tangan gue yang ingin menutupnya.
"jangan gini"

gue menatapnya.



"ayo kita putus"








ya lebih baik begini.



ya lebih baik begini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




-witagenks-

YA AK TAU INI LEBAY SEKALI.

sedikit mau ngasih tau aja kalau ini udah selesai aku bakalan hapus dari wattpad.


next?

il mio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang