↱++

18.1K 3K 172
                                    
















"chenle"




gue mengetuk pelan pintu kamar chenle tapi gak ada jawaban sama sekali dari dalam.




"chenle bangun" kali ini gue mengetuk pintunya dengan keras sampai beberapa kali. gue berhenti ketika merasakan sakit.




"kata tuan muda, kalau nona lea sudah datang, bisa langsung masuk ke kamarnya" kata pelayan di rumah chenle yang tiba tiba aja menghampiri gue.




"masuk? ke dalem?" pelayan ini mengangguk lalu pamit pergi karena harus mengerjakan tugas.




gue menarik nafas berulang kali, karena selama berpacaran dengan chenle. baru pertama kali ini gue masuk ke dalam kamarnya.




selama gue tinggal di rumah chenle, gue selalu tidur di ruang tamu karena banyak banget kamar kosong di rumah chenle.




gue membuka pintu chenle dengan pelan dan menutupnya dengan pelan juga. pertama kali gue liat cuma chenle yang lagi bergelung dibawah selimut.




langkah gue semakin mendekati ranjang king size milik chenle.




chenle memang sepolos itu ketika lagi tidur. gue gemes.




"chenle" kata gue sambil menusuk pipinya pelan.




dia mengeluh, tanpa membuka matanya.




"bangun" kali ini gue membangunkannya dengan guncangan di badan. berhasil, chenle membuka matanya.




tapi setelahnya, dia menutup lagi matanya, gue berdecak kesal. chenle kalau emang di hari libur gini susah bangunnya.





"bangun gak?!"




bukannya mendapatinya bangun dari kasur, dia malah menarik tangan gue sampai gue jatuh ke kasurnya.




chenle memeluk badan gue erat tanpa melepaskannya. dia tetap memejamkan matanya, memanggap seolah gue bantal guling.





"di suruh sarapan sama mommy, ayo turun" kata gue mengeluh. sambil mencoba melepaskan kedua tangan chenle yang masih memeluk gue.




pada dasarnya kekuatan laki laki emang lebih kuat dari gue jadi seberapa pun gue lepas dari chenle tetep gak akan bisa.




jadi gue cuma terdiam sambil merasakan hembusan nafas chenle.




"kamu tidur?"




"chenle?"




chenle menghela nafas, "shh brisik. kamu tidur aja"




akhirnya gue pasrah aja, karena chenle juga gak ada niat mau ngelepasin.





cukup lama sampai akhirnya gue juga memejamkan mata, tidur bersama chenle.



-witagenks-

ini menye banget plis hufttt

next?

il mio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang