*5. Siall!! Dunia sesempit itukah?

20 7 0
                                    

Haiiii ketemu lagi...

Maaf nunggu lama ya.....

Happy reading....

Jangan lupa kasih Vote oke.....

Jangan suka gantungin hati, jemuran aja bisa terbang kebawa angin klo di diemin
*******

Caca berjalan menunduk, kakinya terus menendang batu-batu kecil di jalanan. Hari ini, ia harus iklas pulang berjalan kaki, di bawah cuaca yang panas dan terasa membakar mengenai kulitnya itu.

Sial!! Mungkin bisa dikatakan begitu, saat berangkat sekolah tadi motornya bocor dan berakhir di bengkel, uang jajan nya ketinggalan sehingga ia belum makan sama sekali sedari pagi, dan sekarang, dia harus iklas panas-panasan di jalan menuju pulang dengan berjalan kaki.

"Kenapa hari ini aku sial banget ya Tuhann" keluhnya.

Keringatnya sudah mengucur deras di pelipis, rambutnya yang tergerai panjang sudah lepek dan berantakan, belum lagi, wajahnya yang sudah tidak kelihatan fress karena terlalu lama terkena debu di jalanan.

"Oke, calm down di depan ada resto milik tante Dira, lo bisa numpang istirahat, makan, minum atau minta di anterin pulang sekalian" Monolognya.

Dira, adik dari mamanya yaitu Dina. Dira adalah seorang pembisnis resto yang cukup terkenal, padahal kalau di lihat sumainya Bayu. Itu cukup tajir dan mencukupi kebutuhannya. Tapi, Dira sama seperti Dina. Kakak beradik yang sama-sama mempunyai jiwa kemandirian yang sangat besar.

Tin...tin...

Suara klakson motor di belakangnya itu membuat ia merasa risih dan berisik. Ternyata penderitaan nya belum selesai, karena buktinya sekarang seseorang yang paling di bencinya sudah menunjukan wajahnya lagi.

"Butuh tumpangan gak? Capek kan jalan? Tadi di ajak balik bareng gak mau si"Ucapnya.

Caca menghela nafas pelan, Oke, sabar Ca. Gak usah tanggepin jelmaan manusia di samping lo itu. Dia cuma jelmaan bukan manusia, Oke.

"Ca!! Gimana? Mau di anterin gak? Lumayan tumpangan gratis" Tanyanya lagi.

Caca memejamkan matanya sebentar, ia semakin mempercepat jalan nya dan mengabaikan jelmaan manusia yang berada di sampingnya itu.

"Lo tuh padahal cantik, pinter, tapi ko bisu si. Nih ya kalo kata Mak gue, kalo ada orang nanya tuh di jawab, selagi masih bisa jawab" Ucapnya dengan sesekali memperhatikan jalanan di depannya.

Caca memutar bola matanya malas, entah dosa apa dia. Sampai-sampai dia harus bertemu dengan manusia menyebalkan seperti di sampingnya itu, yang kini sedang mengendarai motor dengan kecepatan sangat rendah agar bisa menyamakan dengan kecepatan jalannya.

"Lo mending duluan aja deh Cul, gue gak mau kebakaran jenggot kalo lo masih di sini" Acul terkekeh pelan.

Kebakaran jenggot, lo kira gue setan yang menakutkan dan membuat lo lari terbirit-birit kayak orang kebakaran jenggot.

"Lo kira gue setan?" Ucapnya

Caca menghela nafas, masih mencoba sabar.

"Hari ini panas poll, udara panas, mood gue turun, dan lo jelmaan manusia muncul lagi di hadapan gue, semakin buat gue panas. Gue takut telinga gue keluar api, muka gue jadi merah, dan kepala gue meledak gara-gara gue harus sabar ngadepin manusia macam lo, yang berisiknya minta ampun" Acul masih diam, cowok itu masih berusaha untuk menahan tawanya agar tidak meledak.

ACULLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang