Jangan lupa pencet tombol bintang nya ❤⭐
Caca berjalan di koridor, hari masih sangat pagi. Tetapi gadis itu sudah berada di sekolah. Tangannya masih setia memeluk buku-buku tebal di tangannya, hari ini ia akan berencana untuk mewawancarai ketua tim futsal, setelah selesai wawancara ia akan mendata siapa saja yang akan mengikuti lomba cipta puisi. Huhh sungguh melelahkan.
"Pagi, Caca!! How are you! Good Morninggggg!! Yuhuuu" Ucap Amanda sembari berlari ke arah Caca yang berada di depannya.
Sedangkan Caca hanya melihatnya dengan tatapan malas, selain Acul yang suka mengganggu hidupnya ia lupa jika masih ada sesosok manusia yang tak jauh berbeda dengan Acul.
"Manda, ini masih pagi lho. Gue harap, lo gak usah rusak mood gue di pagi ini ya" Ujar Caca pada Amanda yang kini sudah berada di hadapannya.
Amanda hanya mengangguk mengiyakan. Lalu keduanya langsung melanjutkan perjalanan nya menuju kelas.
Bruk
"Aduh, maaf maaf gak sengaja" Ucap seorang gadis pada Caca.
Gadis itu langsung jongkok untuk mengumpulukan kembali buku-buku yang berserakan di lantai akibat tabrakannya tadi dengan Caca.
Caca pun tak hanya diam, ia ikut berjongkok dan membantu gadis itu untuk mengumpulkan buku-bukunya.
"Sekali lagi maaf ya, gak sengaja" Ujarnya.
Caca tersenyum lalu mengangguk, sedangkan Amanda, gadis itu justru lebih ke sikap bodo amatnya dengan bermain ponsel.
"Gak pa-pa ko, lo anak baru ya?" Tanya Caca.
"Iya, kenalin nama gue Hanin sayangnya Acul" Ujarnya, Caca mengeryit bingung. Hanin sayangnya Acul? Siapanya si cowok tengil nih cewek?. Batinya.
Gadis yang bernama Hanin itu tersenyum ramah pada Caca. Ia mengulurkan tangannya bertujuan untuk berkenalan dengan Caca, dan pastinya Caca dengan senang hati menyambut uluran tangan itu.
"Ucalina Berlian, panggil Caca aja" Ujarnya sembari menyambut uluran tangan Hanin.
Lalu gadis cantik itu kembali mengulurkan tangannya pada Amanda yang masih fokus pada ponselnya itu.
"Hanin sayangnya Acul, lo siapa?" Tanyanya.
Amanda menatapnya sebentar, lalu dengan malas ia menjabat tangan Hanin.
"Amanda Harish, lo Hanin sayangnya Acul maksudnya gimana? Siapa nya Acul lo?" Tanya Amanda.
Hanin nampak menunduk sambil tersenyum malu, tangannya bergerak untuk menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga.
"Gue........."
"Guten Morgen, Caca!!" Ucap seorang cowok yang baru saja dantang dari arah belakang. Dengan tangannya yang langsung merangkul pundak Caca.
Sedangkan Caca hanya memutar bola matanya malas dan langsung menurunkan kembali tangan cowok itu.
"Hai, gue Ananda Syahrul Pradipta. Lo boleh panggil gue Syahrul, Arul, Dipta atau apalah itu" Ucapnya.
"G-gue...Hanin sayangnya Acul eh maksudnya gue Hanin Rinjani" Jawab gadis itu dengan tatapan yang terus tertuju pada Acul. Si cowok tengil yang sangat menyebalkan bagi Caca.
"Hai Hanin" Sapanya, membuat gadis bernama Hanin itu diam dengan tatapan mata yang masih tertuju pada Acul, yang sudah asik mengganggu Caca.
"Eh BTW kenapa lo tadi nyebut Hanin sayangnya Acul?" Tanya Amanda masih dengan rasa penasarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACULL
Teen FictionFollow dulu akun wattpad saya, jangan lupa buat kasih Vote sama Coment di setiap Chapternya, makasih🙏 Sinopsis Cerita tentang dua anak muda yang sama-sama pintar dari SMA N 09 Bogor. Caca, si gadis cantik dengan segala kepintarannya. Dia pernah men...