11* Perkara Kaos Kaki

13 2 2
                                    

Happy reading....








































Acul bergerutu kesal, sudah 5 kali cowok itu bulak balik antara kamarnya dan juga kamar adiknya Nazar, mengacak-ngacak isi lemari, memeriksa kolong kasur, kolong meja, mengeluarkan semua sepatu miliknya dan juga Nazar, sedangkan orang-orang yang berada di rumah itu hanya melihatnya keheranan.

"Kia, Nazar, Alwa, ayok sarapan dulu!!" Ucap Ibu dari arah meja makan.

Merasa namanya di panggil oleh nyonya rumah, mereka langsung menuju meja makan dan meninggalkan Acul yang masih gerasak-gerusuk mencari barangnya yang entah ada di mana.

"BU!! KAOS KAKI AKU DIMANA?!" Teriaknya, namun tak ada jawaban sama sekali dari sang Ibu.

Acul mendengus kesal, lalu dengan cepat cowok itu menghampiri Ibu nya yang sudah asik memakan nasi goreng di meja makan.

"Bu, kaos kaki aku dimana?" Tanyanya.

Ibu yang sedang makan pun terpaksa berhenti sejenak, lalu Ibu menarik nafas nya dalam-dalam dan menghembuskan nya secara perlahan.

"Kaos kaki kan ada di laci kecil paling atas, masa gak ada?" Jawab Ibu dengan menatap kesal kearah Acul yang berada di sampingnya.

Acul menggeleng cepat "Gak ada Bu! Kaos kaki yang panjang itu lho, yang biasa aku pake buat Futsal" Ucapnya.

"Ada Cul, cari yang bener! Pake mata jangan pake mulut" Sahut Ibu

Acul menggeleng lagi, lalu cowok itu langsung menuju kamarnya lagi untuk mencari si kaos kakinya itu.

Sesuai yang di katakan Ibu tadi, Acul mencari kaos kaki Futsal nya di dalam laci kecil bagian atas. Namun tetap saja gak ketemu.

"BU!! Bantuin kek!! Ini di laci kecil juga gak ada!!"

Ibu yang masih memakan nasi gorengnya itu pun mendengus kesal, dengan cepat Ibu langsung menghampiri Acul yang masih mengubek-ubek laci nya dengan mulut yang terus bergerutu kesal.

"Awas minggir!! Orang Ibu taro disini ko tuh kaos kaki, masa gak ada? Gak mungkin kan tuh kaos kaki ilang sendiri, emang dia punya kaki apa" Cerocos Ibu sembari mencari kaos kaki Acul.

"Sumpah dah orang gak ada juga" Gumam Acul.

Ibu menghembuskan napas nya kasar, dengan cepat Ibu langsung memperlihatkan kaos kaki temuannya di hadapan Acul.

"Ini apa? Mangkannya kalo cari apa-apa itu pake mata, fokus, jangan bisa nya nyerocos gak jelas, marah-marah gak jelas" Ucap Ibu kesal lalu memberikan kaos kaki itu pada Acul.

Sedangkan Acul hanya diam dengan tatapan tak percayanya.

"Ko ada ya? Perasaan tadi gue nyari gak ada, hebat megic nih, Mak gue bisa sulap" Monolognya.

Setelah permasalahan kaos kaki itu selesai dan langsung memasukannya kedalam tas, Acul langsung pamit untuk segera berangkat kesekolah.

"Bu! Pak! Aku berangkat dulu!!" Pamit nya dengan berteriak dari arah ruang tamu.

"Assalamualaikum!!"

"Waalaikumsalam!! Pulang sekolah langsung beresin tuh kamer, Ibu gak mau beresin!!" Teriak Ibu dari arah dapur.

Acul yang masih memakai sepatunya itu mendengus kesal, mana mau ia membereskan kamarnya yang baru saja ia buat berantakan karena aksi mencari kaos kaki nya itu.

"Alwa!! Beresin kamar abang!!" Teriak Acul dari arah ruang tamu.

"GAK MAU" Tolak Salwa dari dalam kamarnya.

ACULLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang