Mentari sudah menyelesaikan perkerjaannya sekarang, tapi dia masih duduk di halte dekat tempatnya bekerja
"Kenapa laki laki itu bilang mine? Setau ku mine itu artinya milik"kata mentari pada dirinya sendiri
"Berarti aku milik orang itu kah? Kok bisa emangnya aku udah dijual yah?"tanya mentari sambil mengerakan kakinya yang melayang di udara
"Tapi kalau dia udah beli aku yang jual aku siapa?"gumam mentari bingung sendiri
Ting
Handphone mentari berbunyi banyak pesan yang masuk kedalam handphone-nya tapi mentari masih fokus dengan apa yang ada di kepalanya
Sampai sampai dia tidak menyadari bahwa para pria hidung belang sedang menatap dirinya lapar
"Eh neng cantik mau main sama abang gak?"tanya salah satu pria tersebut centil kepada mentari
"Main apa seru gak?"tanya mentari dengan mata berbinar senang
"Seru neng behh sekali coba pasti ketagihan"kata teman pria tersebut memainkan ujung rambut mentari
"Wahhh seru kayak-nya, enak yah?"tanya mentari
"Iya enak sampe neng nanti mendesah gak karuan"kata pria tersebut mulai meraba area pungung mentari
"Hm tapi om nanti besok aja yah aku mau pulang ngatuk"kata mentari sambil menguap lebar
"Ahh neng kenapa gak sekarang aja sih?"tanya pria hidung belang itu mulai mengelus paha mentari
"Kan mentari bilang mentari gak mau!!! Yah gak mau kok maksa sih!!"kesal mentari, mentari meraba tas selempang miliknya mencari semprotan merica yang selalu dia bawa
"Ehh neng katanya mau main"kata teman pria itu berusaha membujuk mentari
"Oke mentari mau, asal kalian kesini didepan wajah mentari"suruh mentari dengan bodohnya para pria hidung belang itu mengikuti perintah mentari
Sementara itu pria tampan yang berada di kafe waktu itu menunggu aksi selanjutnya dari sang gadis
"Nah sekarang mundur 3 langkah"pinta mentari, lagi dan lagi pria hidung belang itu menuruti mentari
"Buka mata lebar lebar"kata mentari sebelum menyemprotkan semprotan merica yang dia bawa dan kabur dari sana
"Gadis unik"gumam pria tampan itu dan mengikuti mentari dengan mobilnya
***
Mentari sudah ngos ngosan berlari sejauh 2 km dari tempat kejadian,oke sekarang dia butuh minum dan makan
Dia lapar dan haus secara bersamaan. Mentari melirik sekeliling dan tidak menemukan satu toko pun yang buka
Wajar ini sudah pukul 00:01 malam. Mentari mencoba berjalan lagi, entah dia yang tidak biasa olahraga atau apa rasanya kegelapan mulai merengut kesadarannya
Sebelum dia benar benar pingsan dan jatuh ke jalanan seorang pria tampan mengendongnya dan meliriknya tajam
"Gadis nakal"kata pria tersebut sebelum kesadarannya terenggut sepenuhnya
***
Saat tersadar dari tidurnya atau bisa di sebut pingsannya mentari melihat sekeliling kamar yang di tempatinya
1 kata untuk kamarnya ini mewah"Tapi siapa yang menyelamat kan mentari yah?"tanya mentari pada dirinya sendiri
Mentari turun dari ranjang dan coba membuka pintu tapi sialnya terkunci otak cantiknya mulai berfikir negatif
"Gimana kalau mentari mau dibunuh/dijual kaya di TV, gimana kalau..."kata mentari terputus saat pintu terbuka
"Gimana apa?"tanya leonar orang yang menyelamatkan gadisnya
"Kamu siapa?"tanya mentari
"Aku..."
"Om-om aku mau pulang"potong mentari membuat leonar kesal karna ucapannya terpotong
"Ayudya mentari auristela itu nama mu?"tanya leonar mencoba bersabar
"Wah om mata mata yah oh atau om.."
"Saya bukan om-om"potong leonar datar
"Terus apa kalau bukan om-om?"tanya mentari polos
"Saya cuma 2 tahun di atas kamu"kata leonar sambil mendorong mentari pergi ke kamar mandi
"Mandi"kata perintah leonar
Mentari mengaguk lalu masuk tapi belum 1 menit mentari berteriak
"OM INI GIMANA CARA MANDINYA?"Teriak mentari dari dalam. Membuat leonar memijit pangkal hidungnya, sepertinya dia salah jatuh cinta pada gadis itu
Leonar masuk ke kamar mandi dengan wajah datar menatap mentari yang memandang leonar polos
"Apa?"tanya leonar berusaha bersabar
"Ini gimana mandinya?"tanya mentari
Leonar menatap mentari lalu menatap kamar mandinya, apa yang salah?
'Apa aku harus memandikannya?'batin leonar bertanya
"Saya siapkan airnya kamu tinggal berendam disana"kata leonar sambil menyiapkan air untuk mandi mentari
"Om kayaknya om itu pembantu yah?"tanya mentari membuat amarah leonar berkibar
"Saya bukan pembantu!!"bantah leonar menatap mentari tajam
"Om itu pembantu tau, buktinya om baik bantu aku dan nyiapin air buat aku mandi"kata mentari polos
"Terserah kamu!!"kata leonar jengkel
Mentari mentap leonar yang jengkel akan sifatnya dengan senyum nakal khas dirinya sekali
"Om ganteng, tapi masih gantengan upin ipin mentari"kata mentari membuat leonar yang tadinya senang menjadi jengkel kembali
"Saya mau pergi ke kantor nanti ada supir yang antar kamu pulang"kata leonar pergi sebelum jiwa psikopatnya muncul
"Padahal kan emang bener. Om itu terus bertambah tua sedangkan upin ipin kan masih tk dari mentari kecil sampe sekarang"gumam mentari
"Jadi masih gantengan upin ipin karna mereka gak tua sedangkan om itu nanti tua dan rapuh"kata mentari sebelum berendam
KAMU SEDANG MEMBACA
my psikopat is my mine (Hiatus)
رعبBagaimana jadinya jika seorang gadis yang tinggal di panti asuhan di klaim sebagai milik seorang psikopat yang haus darah? apa yang akan terjadi? ~~~ gadis polos tak tau apa apa itu menjadi kekasih psikopat berdarah dingin dan juga haus akan darah...