Part 8 : Senior

4 1 0
                                    

Halo jumpa lagi di ARAYAM hehehe maaf ya gais baru update untuk yang part ke-8 ini. Jadi dari kemarin-kemarin tuh aku sibuk jadi baru kali ini bukak wattpad

Mau nanya sekalin gimana visualisasi para tokohnya gaess???

Btw Metha cantiq kan???

#####

I'm never gonna find my way
If I don't run to that goal
The past is the past, today is today
And there's things I can't control
The circles underneath my eyes
Tell the truth that I've been trying to hide
I've been waiting for you way too long
Won't you come and take me home
Oh I, I'm praying this ain't all a dream
Can you, you, wake me up before you leave
All Night - The Vamps

Siang hari ini cukup cerah dari biasanya bel pulang sekolah sudah berbunyi dari sepuluh menit yang lalu. Mereka masih bersiap untuk kegiatan ekstra kali ini, hanya mereka berdua di toilet perempuan. Semprotan parfum merebak ke seluruh ruangan.

"Udah belum Ve??"

"Bentar lagi."

Ia berkutat pada kaos yang ia kenakan. Ve kesulitan dengan baju yang ia kenakan. Padahal tubuhnya masih kecil dan ramping. Belum lagi ia berhasil menurunkan berat badannya sebulan yang lalu. Ve keluar dari ruang ganti menuju cermin tempat mereka berdua bercermin. Dengan wajah tanpa make up, mereka berdua memoleskan krim pada kulit. Menurut Elsha Ve perlu mengikat rambutnya ke belakang.

"Seriusan nih lo mau main voli sambil rambut lo tergerai kek gitu."

"Aduh Ve dimana-mana kalo lo gini fokus lo keganggu kali. Ya kalo rambut lo pendek sih ga papa."

"Eh iya ya maklum belum pernah ikut eskul olahraga gini."

Menginjak SMA ini Ve baru saja mengikuti eskul olahraga bola voly. Sebelumnya di SMP ia tak pernah ikut eskul apapun. Ve memang suka bermain bola voly. Ia belajar dari kakaknya, Tegar sengaja mengajarkan cara bermain olahraga ini supaya dirinya dan Ve dapat jadi lawan main ketika bosan di rumah. Tengah asik menguncir rambut Ve, mereka berdua mendengar cewek lain masuk ke toilet, Ve dan Elsha yakin cewek tadi tak hanya satu. Keduanya diam karena mendengar perbincangan mereka. Mereka sepertinya sedang membicarakan seseorang tapi Ve dan Elsha tak mengerti siapa yang menjadi topik itu. Sampai salah satu dari mereka menyebut "Vero"

"Gue gak mungkin biarin Vero kayak gitu ke gue."

"Maksud lo gak terima perlakuan Vero ke lo waktu di kantin."

"Bisa dibilang gitu." Ve tak menduga jika ia satu ruangan dengan orang yang bernama Salsa. Salsa Maurell Agelee adalah salah satu anak dari seorang Waka di sekolahannya. Banyak para cowok yang mengidolakan Salsa karena penampilannya yang cantik dan menarik. Tak hanya itu saja Salsa juga pintar, hampir olimpiade bahasa ia ikut serta, prestasinya juga mampu mengharumkan SMA Kartika. Tak heran jika Vero menyukai Salsa. Keduanya berbicara lagi setelah Salsa dan temannya keluar.

"Jadi itu yang namanya Salsa ya???"

"Iya, gimana???"

***

Sekitar 30 menit sudah mereka melakukan pemanasan mulai dari push up, sit up, lari mengelilingi lapangan dan lainnya. Ve celingak-celinguk melihat sekitarnya, ia begitu grogi ketika tatapan Arya menuju dirinya. Selalu tersenyum ke arah Ve. Sebenarnya ia sangat risih, belum lagi Arya selalu mondar mandir di depan Ve dengan alasan mengawasi pemain baru kelas X. Hingga segerombolan remaja yang berbaju sama dengan mereka masuk ke area lapangan bola voly. Ve baru tahu jika cowok idamannya kini juga ikut eskul itu,

As Real As You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang