Part 12 : Rahasia

3 1 0
                                    

Halo update lagi nih xixixi btw aku kasih bonus fotonya Vero dan Ve ya.

-------

Girl, I'll stay through the bad times
Even if I have to fetch you everyday
We'll get by with a smile
You can never be too happy in this life
'Cause in a world where everybody
Hates a happy ending story
It's a wonder love can make the world go 'round
But don't let it bring you down
And turn your face into a frown
You'll get along with a little prayer and a song
Bright Vachirawit - With A Smile

Ve mulai naik ke vespa milik Tegar dan Tegar pun mulai melajukan motor vespanya.

"Kak nanti berhenti di toko depan taman kota ya kak."

"Mau ngapain?"

"Mau beli senar gitar."

"Besok kan bisa kan libur juga." Sanggah Tegar

"Nah justru besok libur Ve mau dateng ke tempat les musik kak." Balas Ve

"Kamu mau belajar gitar??"

"Iya, keren kan kak cewek imut kek Ve belajar gitar."

"Ve ve hahahaha." Kakaknya malah menertawakan dirinya habis-habisan. Maklum karena Tegar tahu sendiri sifat adiknya, hanya meniru tren sama seperti dirinya dulu.

"Ih kok malah ketawa sih."

"Abisnya kamu aja gak tau senar gitar tuh kek gimana betuknya, pake acara belajar main gitar segala lagi."

"Terserah Ve dong!"

Sampailah mereka di tempat bertuliskan "Galeri Musik" tempat dimana segala hal tentang musik dan alatnya berada. Tegar membiarkan Ve masuk sendirian, ia tidak mau direpotkan dengan Ve nantinya.

"Cepet gak pake lama!"

"Iya iya kakakku yang cerewet!"

Ve mulai mengijakan kaki di toko itu. Ternyata saran Andin benar-benar manjur. Ia tidak mungkin tahu tempat ini jika bukan karena Andin. Tempat bagian senarnya ada dimananya ya??

20 menit sudah waktu berlalu, namun Ve masih berputar-putar, pegawai yang ada di sana memang cukup disibuk apalagi banyak orang berlalu lalang keluar masuk. Samar-samar Ve mendengar suara tawa seseorang. Dan ternyata.....

"Kak Vero!!" teriak Ve sekitar dua meter dari jarak Vero berdiri.

***

Aduh tuh cewek ngapain lagi sih di sini. Gerutu Vero. Ia menoleh cewek dengan tinggi 158 cm itu mulai mendekat ke arah Vero. Ia memeluk Vero tapi Vero tak membalasnya. Alan mengedarkan pandangan mata ke Elang. Ve melepas Vero ia tersenyum manis menatap Vero di depannya.

"Lo ngapain di sini. Jangan bilang lo ngintilin gue lagi."

"Iih kesayangannya Ve ini ge er banget sih. Tapi gak papa Ve makin sayang kok sama kakak."

"Hah!? Kesayangan!" teriak Alan histeris karena kaget mendengar perkataan gadis yang tiba-tiba datang dan lansung memeluk Vero.

"Nah ini pasti Kak Alan dan Kak Elang kan??" Ve menunjuk mereka berdua.

"Tunggu tadi lo bilang sahabat gue ini kesayangan lo maksudnya??"

"Pasti Kak Vero belum cerita kalo aku ini...mphhh." Vero membungkam Ve dan menarik diri mereka menjauhi Alan dan Elang. Elang yang melihat kedipan mata Veto dua kali segera mengalihkan topik ke arah yang lain.

"Lang lo paham kan maksud gue??" Alan masih penasaran dengan kata kesayangan Ve.

"Mending lo temenin gue cari keyboard yang bagus buat acara prom night angkatan kita." Ajak Elang menjauh dari tempat tadi.

As Real As You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang