5. DerAna

142 43 34
                                    

Hwapieee Reading!

---

Di sebuah teras rumah, dua perempuan sedang berbincang sambil nangis lebay, soalnya satu diantara mereka mau pindah

" Ra, lu seriusan pindah? "

" Serius lah anjir "

" Teganya dirimu meninggalkan sahabat tercintamu ini "

" Gausah lebay ya anying, kita masih bisa contact an "

" Iyasih, ngapain juga aing nangis bombay gini ya " ucap Ryujin -sahabat Ana- sambil ngelap ingusnya yang lumer. Kek keju aja lumer

" Tuh kan ingus lu keluar, jyjyc banget pake c "

" Ngerusak suasana banget sih "

Ana lalu merentangkan tangannya lebar " cup-cup yaudah sini peluk "

" Katanya tadi jijik, gimana sih " omel Ryujin sambil menghampiri Ana

" Yaudah, gua mau berangkat ini. Lepas napa "

" Kalo ada yang ganteng, kenalin ya Ra. Wajib pokoknya, titik " ucap Ryujin dengan menegaskan kata terakhir yang dia sebut

" Iyaaa "

" Yaudah dadah, jangan kangen gua ya"

" Dih males banget " setelah melerai pelukan mereka, Ana beranjak untuk menuju mobilnya dan bergegas berangkat ke rumah barunya.

---

Besok, hari pertama seorang Fredera Nachelle sekolah di sekolahan baru. Dari pertama kali orang tuanya menitipkan dia ke lembaga pendidikan, anjay. Dari pertama dia memasuki bangku sekolah, baru kali ini dia pindah.

Mana pindahnya pas akhir tingkat lagi. Apa tidak lieur Dera tuh. Eh panggilnya mau Ana apa Dera? Seenaknya aku aja, pokoknya inget-inget aja ya, k lanjut.

Dari sekolah dasar alias SD, sampe sekolah menengah atas alias SMA. Dia sekolah di sekolahan yang bisa dibilang b aja. Meskipun dari segi prestasi enggak kalah, tapi kalau soal perlengkapan fasilitas dan lain-lain? Well enggak sebagus itu.

Dan tiba-tibaaaaa jeng jeng ayahnya dipindah tugaskan. Ya pasti otomatis dia pindah juga lah, yamasa tinggal sendirian kan ya.

Sebelum bener-bener masuk sekolah dengan seragam, sebelumnya Ana udah pernah ke sekolah dengan maksud test masuk. Soalnya ya gitu, sekolahnya kan mantep jadi masuknya enggak sembarang orang. Untung Ana pinter. Engga bego kek kamu. Becandaaa, baper aku pukul :*

Dan ya, hari ini Ana berangkat dengan seragam yang udah rapih. Baju dimasukin, rambut diiket rapih. Pokoknya look anak baru yang baik hati, rajin menabung juga tidak sombong.

Dari dulu, Ana itu susah bergaul. Temennya bisa diitung pake jari, dia terkenal di sekolah lamanya juga bukan karena temennya banyak, tapi karena dia pinter. Pinternya Ana bukan dalam ilmu pasti kaya matematika, dia lebih suka baca tentang masa lalu, ngitung uang ghaib, mengenal dunia dengan baca lah pokoknya. Makanya dia masuk social bukan science. Karena susah gaulnya ini, yang nge buat dia khawatir gapunya temen di sekolah barunya. Tapi kalo ke sahabat deketnya Ryujin, Ana gabisa diem, bawel, nge-gas, dan perilaku kebalikan lainnya yang dia tunjukin ke orang baru. Dan disekolah baru, dia mau jadi pribadi yang beda dari sebelumnya, mau jadi anak yang friendly, murah senyum, baik hati deh pokoknya.

" Beneran gabakal papah anterin ke kantornya? "

" Gausah pah, nanti Ana tanya aja "

" Oke deh kalo gitu, semangat ya sayang " ucap ayah Ana sambil mengecup pelan kening anaknya

Mama, Wuf You - Park Jisung [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang