"Orang bilang tak ada yang namanya kebetulan. Lalu, apakah pertemuan kita sudah dicatatkan Tuhan?"---
Pak Hari menginstruksikan si ketua kelas Junkyu, supaya menginformasikan kepada anak-anak kelas Social 4 untuk segera pergi ke lapang badminton.
"Yang gak ke lapang dalam 10 detik nraktir sekelas!"
Junkyu termenung sesaat, "si Chenle bisa bayar kalo gitu."
"Ganti deng, yang gak ke lapang sekarang bersihin toilet!"
"Ekhem!"
"Eh mang Tatang." Junkyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Saha maneh berani nyuruh-nyuruh orang lain buat gantiin saya bersihin toilet?"
"Punten mang, bukan itu maksud saya bi—"
Kalimat Junkyu dipotong "udah-udah, sekarang pada cepet ke lapang!" Mang Tatang berteriak sambil mengacungkan sapunya.
"Siap mang!"
Semua anak-anak Social 4 tak terkecuali segera keluar kelas dan menuju lapang.
Junkyu merutuk "ini sebenernya yang ketua kelas itu sahaaa!"
Bagi yang belum pada tahu, jadi tempe duns? Ngga lah.
Mang Tatang itu petugas kebersihan sekolah yang sangat amat bangga dengan profesinya. Dia gasuka kalau ada orang yang menggantikan atau bahkan mengolok-olok prosesi dia. Karena bagi mang Tatang gapapa jadi tukang bersih-bersih asal halal!
Jangan salah, gaji disini tuh gedenya pake walah. Gapercaya? Tanya aja langsung sama mang Tatang. Kalo masih gapercaya, daftar aja langsung buat jadi kang bersih-bersih. Worth it pokoknya!
Setelah berkumpul di lapang badminton, Junkyu memimpin doa sebelum memulai pelajaran.
"Berdoa menurut kepercayaannya masing-masing, mulai!"
"Selesai."
"Oke anak-anak, seperti yang kalian lihat kita berada di lapang badminton sekarang."
"...", Hening.
"Ini kok pada lesu gini, udah pada sarapan belum?"
"Belumm!" Mereka menjawab serempak padahal hampir semua sudah sarapan tadi.
"Yaudah pada sarapan dulu sana!bapak kasih 10 menit."
"Siap pak!"
Ke dua puluh empat muda-mudi itu meninggalkan lapangan untuk menuju kantin.
"Serius ya, pak Hari baik banget!"
"Sangking baiknya sampe bisa diboongin juga."
"Iya anjir!"
"Kualat gak ya?"
"Gatau, urusan entaran itu."
"Anjir!"
Ana menghela nafas pelan, bagaimana bisa seluruh teman kelasnya bersekongkol untuk membohongi guru olahraganya? Ana tak habis pikir, pasalnya ia benar-benar suka dengan pelajaran olahraga. Tapi mau bagaimana lagi, sepuluh menit yang diberikan pak Hari Ana habiskan untuk menemani Nancy sarapan karena memang Nancy adalah salah satu dari beberapa anak yang belum sarapan.
Setelah menghabiskan waktu sepuluh menit, seluruh anak Social 4 segera kembali menemui pak Hari yang sudah menunggu lalu cepat membuat barisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama, Wuf You - Park Jisung [Hiatus]
Fanfiction[Hiatus] "Ma, i love you as a man to his woman." "What?" ⚠️ mengandung kata-kata kasar #11 nctjisung #20 jisungpark Amazing cover by : Qonita Arada