Mama, Wuf You - Park Jisung [Hiatus]

11. Orang bukan?

"oh iya, lo kan setan bukan orang."

---

Seorang lelaki tampan-ah empat lelaki tampan maksudnya- terlihat sedang memarahi lelaki tampan lainnya yang sedang memakan keripik pisang dalam toples di pangkuannya.

"Lo tuh ya gimana bisa kita malah belajar biologi, jing!"

"Makanya kalo main tiktok tuh di kamar aja!"

"Gue tau lo pengen jamet yatapi masa jadi penasaran sama biologi sih!"

"Kalo mau scroll tiktok goyang banjar jangan malah belok ke pengetahuan biologi!"

Begitulah kira-kira Jisung, Jaemin, Jeno dan Renjun memarahi Chenle karena telah membuat mereka harus belajar biologi. Padahal tidak ada salahnya untuk belajar biologi bukan?

Ngomong-ngomong tentang memarahi Chenle, satu-satunya orang yang tidak memarahi Chenle adalah Haechan. Entah bagaimana ceritanya tetapi setelah bel pulang berbunyi Haechan berujar "Le, entar gue marahnya ya! Mau pdkt dulu!" Dan "Entar gue nyusul ke rumah lo!" Sembari berlalu meninggalkan kelima sahabatnya.

Dan disinilah mereka berlima sekarang, di rumah Chenle ditemani dengan berbagai macam makanan ringan.

"Ini gimana ceritanya marahin aing tapi nyampah di rumah aing sialan?!"

Chenle berteriak nyaring sembari masih memeluk toples berisi keripik pisang dalam pelukannya.

"Kan di rumah lo doang makanan banyak make banget!"

"Mana makanannya bisa dibawa pulang lagi!"

"Mana minimarket pribadi lagi!"

Chenle hanya menggeleng pelan, tidak habis pikir dengan sahabat-sahabatnya.

"Yaudah sih, hari tadi doang kita belajar biologi, gak lagi."

"Gitu dong!"

"Mantap lur!"

"Padahal gue pengen tau proses reproduksi yang jelas dan juga detail!" Jaemin berujar, matanya ia fokuskan pada handphone yang berada di genggamannya.

"Bukannya kagak belajar biologi juga udah hapal di luar kepala ya?" Jisung menjawab sembari membawa potongan kue bolu ke mulutnya.

"Anjir!"

---

"Sekarang jadwal kita ke panti kan?"

"Iya pa."

Dua orang dewasa sedang berbincang di ruang keluarga, keduanya terlihat sudah mengenakan pakaian rapih semi-formal.

"Sayang, udah siap?"

"Udah pa, yuk!"

Seorang gadis kecil berumur sepuluh tahun baru saja keluar dari kamarnya yang bernuansa biru muda. Di tangannya terdapat sebuah boneka beruang berukuran kecil berwarna coklat.

Sesuai dengan perkataan pria dewasa yang dipanggil 'papa' itu. Mereka menuju panti dengan menghabiskan waktu sekitar 20 menit.