"Ca, lo duluan aja ke kantin" kata Naura.
"emang lo mau kemana?"
"gua mau ke perpustakaan dulu" dusta Naura.
"engga mau nitip apa apa? nanti gua kasih makanan lo ke perpustakaan" tawar Ica.
"engga usah, gua bisa beli sendiri"
"oh oke, gua duluan ya!" Ica berjalan semangat ke kantin. Naura pun mengeluarkan kotak bekal,hari ini dia berniat memberikan sesuatu pada Sean. semoga saja dia suka apa yang Naura berikan. ia pun memasukkan kotak bekal nya ke handbag kecil agar tidak terlihat oleh seseorang bahwa ia memberikan bekal pada Sean.
"Sean di kelas mana ya?" tanya Naura pada diri nya sendiri.
dia ingin nanya ke salah satu murid tapi nanti dia di hina lagi. sebelah alis Naura terangkat melihat murid pria yang waktu itu pernah bolos. "eh itu cowo!" panggil Naura.
Andika terus berjalan tapi Naura mengejar nya. hingga suatu tarikan membuat Andika berhenti, menoleh ke belakang. "lo yang waktu itu bolos kan?" tanya Naura polos.
Andika mengerjapkan mata nya beberapa kali, tak percaya akan penampilan Naura. "i-iya,kenapa?" tanya Andika gugup.
"lo tau Sean engga?" Andika mengangguk. "lo tau kelas dia dimana?"
"engga" Andika melihat ke arah tangan Naura yang membawa sesuatu. oh sekarang dia paham kenapa Naura ingin bertemu Sean, dia memang sangat peka. "gua antar lo cari Sean" kata Andika.
"eh engga apa apa?"
"iya"
"oke! ayo cari Sean" ajak Naura, menarik tangan Andika. Andika menautkan kedua alis nya bingung,biasa nya dia selalu marah jika ada yang menyentuh nya tanpa seizin dari nya. tapi kenapa dia tidak marah pada Naura? malah dia merasakan hal yang sebaliknya nya.
alhasil Andika membiarkan tangannya terus di tarik oleh Naura. murid yang berlalu lalang menatap sinis ke arah Naura.
Bunga yang tidak sengaja lihat, merasa marah. Andika pujaan hati nya sedang bersama Naura! "Ra, lihat si kerempeng! masa dia pegangan sama Andika?!" omel Bunga.
"ayo samperin!" ajak Zahra.
Naura dan Andika seketika berhenti saat kedua musuh Naura menghalangi jalannya. "ngapain lo deket deket Andika?!" tanya Bunga marah.
"pegangan tangan juga lagi? lo mau godain dia?" kini Zahra yang bertanya.
Naura langsung melepaskan tangan nya dari Andika, pasti ini karena ulah nya. seharus nya dia tidak menarik tangan Andika. "maaf, gua engga bermaksud deket deket sama dia" kata Naura.
Bunga menatap Naura kesal dan mata nya turun ke tangan Naura, dengan seenak nya ia merebut hand bag Naura. "bawa apaan lo?" tanya Bunga, Zahra ikut melihat isi nya. "bekal? buat siapa?" tanya Zahra.
"kembaliin, itu punya gua" kata Naura.
Andika menghela nafas nya lelah, kembali merebut kepunyaan Naura. "maaf gua sama dia ada urusan" ucap Andika dingin. kedua nya terkejut melihat Andika mengaitkan jemari nya di jemari Naura.
tanpa basa basi lagi, Andika menggiring Naura untuk menjauh dari kedua perempuan itu.
"gila! nyesek anjir!"
"gua aja engga pernah di sentuh tangannya sama Andika"
"tapi kenapa si kerempeng menang banyak?!" Bunga menyisir rambut nya ke belakang kasar.
"ini engga bisa di biarin,Ra! gua engga suka lihat mereka deket, gua sayang sama Andika!" jelas Bunga. Zahra melingkarkan tangannya di bahu Bunga.
"santai, gua tau harus ngapain"
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE
Fiksi Remaja"EH KO ITEMAN?" "KOK BADAN LO KURUS SIH?" "BADAN LO MAKIN LEBAR AJA NIH" "WAJAH NYA BERMINYAK BANGET,JADI ANEH" WOY KUAH SEBLAK!! lo yang pada komentar kaya begitu dengan santai nya, sebenarnya membunuh mereka secara perlahan. apa lo engga tau omon...