1. netizen sampah

16.8K 641 196
                                    

"Naura,makannya yang bener"

"jangan di mainin gitu"

"kaya engga ada gairah hidup aja lo"

"buruan makan yang bener, nanti telat sekolah!"

"gimana mau gemuk kalau makannya begitu?!"

Naura menggeram kesal,"LO ABISIN AJA TUH MAKANAN GUA BIAR TAMBAH SEMOK!" sentak nya sebari melempar sendok ke piring dengan kasar. suasana hati nya berubah drastis karena ucapan kakak nya itu, dia jadi malas untuk makan. kakak nya terlalu bawel.

"heh! berani ya lo ngelawan sama kakak lo? abisin engga makanannya"

Naura menatap Nayla tajam,"engga laper" gadis berbadan kurus itu meraih tas nya, berjalan keluar rumah.

"mau kemana lo?!"

"ya sekolah lah!"

"ABISIN DULU MAKANANNYA GOBLOK"

"GUA BILANG ENGGA LAPER!"

Naura membanting pintu rumah nya kencang. ia menunduk, kenapa kakak nya harus bersikap keras seperti tadi? apa badan kurus nya terlalu menganggu? toh, badannya ini. apa urusannya sama Nayla?!

Naura berjalan lesu menuruni tiga anak tangga. berjalan di atas trotoar sendirian, tatapannya fokus ke depan tapi pikirannya berkelabu. terdapat kaca besar berada di samping Naura, ia menoleh dan bisa melihat pantulan dirinya dari kaca.

"iya sih gua emang kurus"

"gua iteman"

"YA TERUS KENAPA KALAU GUA BEGINI?!"

orang berlalu lalang memperhatikan Naura yang sedang mengoceh pada diri nya sendiri.

"emang nya ngaruh di kehidupan mereka kalau penampilan gua begini?"

"engga kan?"

Naura kembali melanjutkan jalannya yang sempat tertunda. mata nya melirik ke seberang, ada dua gadis memakai seragam ketat,rambut panjang ikal, putih,pakai lipstik, badannya juga sempurna.

ah kalau lihat begitu, Naura jadi sirik.

pernah tidak kalian merasa sirik pada penampilan seseorang yang menurut kalian itu sempurna? nah, itu yang di rasakan Naura sekarang.

dia kurus, tidak terlalu putih tapi juga tidak terlalu hitam, rambut lurus tapi ngembang.

oh ya ampun, Naura merasa diri nya seperti orang gila jalanan.

***

"NAURAAAA"

"gua kira lo bakalan engga masuk"

"gua takut duduk sendiri" rengek teman sebangku nya yang bernama Ica.

Naura memutarkan bola mata nya malas,"alay"

"eh gendut!" kedua gadis itu nengok ke sumber suara.

dia lagi,batin Naura.

Zahra berjalan angkuh ke arah Ica,"kerjain PR gua" diri nya melempar buku tulis matematika ke hadapan Ica. "harus nilai seratus, kalau di bawah seratus..." Zahra menyempatkan melihat ke arah Naura,"lo bakalan tau akibat nya,bye!"

Naura menggelengkan kepala pelan, tangannya menahan tangan Ica yang hendak mengambil buku tulis milik Zahra.

"engga perlu di kerjain"

INSECURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang