"Woaahhh"
Kekaguman yang terhampar dari tempat ini membuat mulut Zenitsu kehilangan bahasa. Kini mereka berada di sebuah lapangan yang luas dengan permukaan rerumputan halus dan dikelilingi oleh kincir angin berukuran raksasa. Katanya fungsi benda seperti baling-baling itu sebagai pembangkit listrik di sekitar pedesaan.
Zenitsu menghirup nafas panjang, meraba setiap desiran angin yang mengalun pada tubuh mereka serta kerap menerbangkan rambut beserta haori mereka.
INDAAAAHHHHNYAAAAAAAA!!
Selagi hanya ada mereka berdua, tentu saja tidak ada kecanggungan yang terjadi. Mereka bebas melakukan apapun, terutama bagi Zenitsu. Belum beberapa detik, mulut ini sudah tidak sabar untuk berseru. Bila perlu, Zenitsu akan bersuara sekencang mungkin agar bisa melepaskan beban di hatinya sekaligus melampiaskan segala emosi kepada langit.
Zenitsu memutar-mutar badannya dengan gaya merentangkan kedua tangannya sambil berjalan ke segala arah.
"Nezuko-chan. Terima kasih atas rekomendasi tempatnya. Kau memang tau segalanya ya hehehe" ungkap Zenitsu, masih melakukan tindakannya. Kepala remaja itu juga menengadah ke arah langit kelabu.
"Ah biasa aja Zenitsu-san. Soalnya, aku sering jalan-jalan keliling desa kok" Nezuko mengikuti langkah pelan Zenitsu.
"Wah. Lain kali tolong ajak aku ke tempat yang lebih indah ya"
"Tentu saja Zenitsu-san"
Entah ada berapa banyak tempat elok lagi. Jelasnya, Nezuko akan merasa bahagia asalkan sosok Zenitsu menemaninya setiap saat. Jika Zenitsu menginap lebih lama di rumahnya, Nezuko pasti akan mengajak Zenitsu mengunjungi semua tempat ajaib disekitar tempat tinggalnya.
"Cuacanya mendung ya Nezuko-chan. Semoga saja hujan tidak turun"
"Memang kenapa Zenitsu-san? Di dekat sini ada tempat berteduh kok"
"Tapi aku takut Tanjirou akan khawatir denganmu. Ya walaupun sudah bisa ditebak, Tanjirou pasti mencurigaiku"
"Hahahaha soal Nii-chan ya? Tenang saja Zen, lagipula aku yang memintamu untuk mengajak kita pergi kok. Aku yakin Nii-chan percaya terhadap bujukan ku"
"Aku pasti membantumu nanti. Apapun yang terjadi, kita bisa menghadapi Tanjirou si protektif itu bersama-sama"
Nezuko tertawa kecil "Iya Zenitsu-san. Ternyata kau mirip dengan saudaraku ya"
"Siapa? Nezuko-chan. Setahu aku, saudaramu hanya Tanjirou"
"Hmm..tidak. Bukan Nii-chan. Tapi kau seperti Takeo adikku. Dia lucu sekali"
"Nezuko-"
Zenitsu kembali bungkam ketika salah satu tangan Nezuko meraih puncak kepala Zenitsu secara mendadak.
Elus
Elus
Lembut...
Sentuhan dari gadis disampingnya menciptakan kesejukan di dalam diri Zenitsu. Namun rasanya sungguh hangat; menjiwai sinar mentari.
Bertepatan saat Nezuko mengelus puncak rambut khas dandelion Zenitsu, hembusan angin kencang melintas. Alangkah menawannya surai keemasan itu saat berterbangan, menyebabkan pupil mata pink gadis itu berhasil membesar. Tangan Nezuko seperti ditahan oleh sesuatu, sehingga ia menghentikan tindakannya yang mengelus rambut Zenitsu. Namun ia tidak menurunkan tangannya dari puncak kepala remaja laki-laki polos itu. Sekarang Nezuko malah asyik dalam memandangi wajah Zenitsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zenitsu X Nezuko Story [TAMAT]✔
FanfictionMenjadi seorang yang lemah tidaklah mudah bagi seorang remaja berambut kuning mengembang seperti dandelion. Dia dikenal sebagai Zenitsu Agatsuma. Tiada hari-hari yang dilewatinya tanpa masalah, mulai dari keluarganya selalu memaksa Zenitsu untuk lat...