Bab/11

92 13 3
                                    

"abis makan kemana lagi kita" Tina bertanya sambil memakan permen karet yang biasa ia bawa kemana -mana.

"pulang aja yu, Nada udah cape banget " keluh Nada mendudukkan dirinya di cafe starla.

Hari ini mereka bertiga sudah berkeliling Mall untuk membeli keperluan-keperluan kemping, yang di adakan dua hari lagi. Dan sekarang mereka sedang menyempatkan makan siang di cafe starla.

"yu lah pulang gua juga udah cape banget nih " kata Risya

"yaelah, gua belum beli make up. Make-up gua udah pada habis nih " ucap
tina sambil terus mengunyah permen karet sesekali ia meniupnya membuat Risya bergedik jijik.

"buat apa lagi sih lu make up? " tanya Risya, lalu ia melemparkan stik ke wajah Tina. Stik yang sempat mereka pesen tadi lengkap dengan minumnya.

"ya biar gua tambah cantik lah " jawabnya sambil menggibas-gibas rambut yang di curly indah di bawahnya.

"aelah mpo-mpo mah ga usah sok cantik deh, udah jadi mpo masih aja genit " ucap Risya sembari memutar bola matanya malas

"apaan sih maksud lo hah?" Tina ngegas, kemudian ia mengambil permen yang sedang ia kunyah lalu melemparkan bekas permen karet ke arah risya.

"iiuuu JIJIK BANGET GUA BANGKE" Risya berdiri dari duduknya, kemudian ia meloncat loncat untuk menghilangkan bekas permen Tina yang nempel di rambut nya.

"hey udah, kalian ga malu apa di liatin banyak orang " Nada melirik ke kanan dan kekiri, dan benar mereka sekarang menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di cafe.

Orang - orang melihat ke arah mereka dengan risih.

"jorok banget sih lo jadi cewek? Mana ada cowok yang mau sama lo " ucap Risya sambil melotot ke arah Tina. Kemudian ia duduk kembali setelah menghilangkan kuman dari permen karet dengan cara meloncat loncatkan diri.

"Banyak kali cowok yang suka sama gua " ucapnya santai, dengan suara sok cantik dan Risya yang melihatnya bergedik semakin jijik, sedangkan Nada hanya menundukkan kepalanya sambil menggeleng pelan.

Risya menahan emosinya agar tidak meluap-luap
"Najis, palingan cuma si amAldo flayboy cap kadal itu " ucapnya sinis

"kenapa emng, cemburu lo hah? " tanya Tina dengan nada meremehkan

"bangs-" ucapan Risya harus terhenti saat nada berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Tinapun berdiri dari duduknya sambil mengambil barang-barang yang ada di bawah meja. "Elo sih, dasar biang kerok, jangan lupa bayarin tuh makanannya bye" setelah berbicara seperti itu ia langsung berlari mengejar Nada yang sudah sampai di luar cafe.

Risya berusah menahan emosinya agar selalu terkontrol tapi ia tidak bisa.
"DASAR TEMAN BIADABBB " dengan emosi yang meluap-luap ia berteriak dan menggebrak meja sembari berdiri dari duduknya

"MBA SAYA BAYAR NIH UANGNYA DIATAS MEJA, SEKALIAN BAYAR PESENAN TEMAN BIADAB SAYA "

Setelah berteriak dengan nyaring rmRisya berjalan terburu-buru menyusul teman biadabnya, ia tidak meperdulikan orang-orang yang terganggu dengan teriakannya.

                                 ****

"Kamu ga boleh terlalu lelah Al, sudah sering papa ingetin kamu, Papa mau kamu berhenti dari eskul futsal itu! " ucap Afnan sembari mengelus rambut bagian depan anaknya yang sedang duduk  di tengah-tengah kasur mewahnya.dengan Afnan yang duduk di pinggiran kasur.

Al menggelengkan kepalanya dengan keras, lalu ia menepis tangan Afnan.
"gak! Al gak mau berhenti, itu hobby Al " tegasnya.

"harus, kamu harus berhenti, kamu harus bener-bener pulih! " Afnan berbicara dengan kesabaran yang ia punya.

NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang