"oh iya Lin, Lo belum klasifikasi soal hubungan Lo sama yang namanya Rafa," ucap Natasha sambil memakai tasnya.
"Klarifikasi bego," ucap Jihan membenarkan.
"Salah dikit gak papa kali, gimana Lin?" Tanya Natasha.
"Gak gimana-gimana," jawab Alinka sambil memainkan handphone nya.
"Lo mah gitu, cerita lah sama kita-kita," ucap Natasha.
Mereka sedang berjalan keluar dari kelasnya untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Tau Lo, pas Deket gak bilang-bilang tiba pacaran," ucap Thania.
"Ya bilang apa,gue emang gak ada apa-apa sama dia," jawab Alinka.
"Bukan gak ada apa-apa, cuma belum," ucap Aldo sambil menyamakan langkahnya dengan Alinka dan teman-temannya.
"Sok tau Lo," ucap Alinka.
"Pulang bareng gak than?" Tanya Aldo pada Thania.
"Boleh," jawab Thania malu-malu.
Om Rafa
Om,
jemput sekarang,cepet
Kok udah pulang?bolos ya?
Gurunya rapat,
udah cepet jemput.Yaudah tunggu bentar
Alinka menyimpan kembali handphonenya ke dalam saku bajunya.
"Gue duluan ya," ucap Jihan lalu berbelok ke arah parkiran.
"TUNGGU! GUE NEBENG!" Teriak Natasha lalu berlari menyusul Jihan.
Alinka berjalan sendiri menuju gerbang sekolahnya untuk menunggu Rafa.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Rafa sampai di hadapan Alinka.
"Ayok cepet," ucap Rafa dari dalam mobil.
Alinka pun naik ke dama mobil Rafa dan memakai sabuk pengamannya.
"Pulang dulu ya om, mau ganti baju," ucap Alinka.
—––
Alinka dan Rafa sudah sampai di rumah Alinka.
Mereka langsung masuk ke dalam rumah.
"Tunggu dulu di situ om,sebentar kok," ucap Alinka menyuruh Rafa duduk.
"akak siapa?" Tanya Iqbal saat berjalan menuju ke arah Rafa.
"Kakak temennya kak alin," jawab Rafa sambil jongkok di hadapan Iqbal.
"Kamu namanya siapa?" Tanya Rafa.
"Ibal, nama aku ibal," jawab Iqbal.
"Bobo siang dulu yuk dek," ucap bunda sambil menggendong Iqbal dan pergi tanpa menghiraukan keberadaan Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Sayang
Teen Fiction[ F O L L O W S E B E L U M B A C A ] Kisah ini di mulai dari sebuah rencana perjodohan yang tentunya di tolak oleh Alinka, ia lebih memilih berpura-pura memiliki seorang kekasih dari pada harus di jodohkan. Tanpa ia sadari, dirinya merasa nyama...