THIRTEEN

39 2 0
                                    

Menjadi kekasih dari seorang panglima tempur adalah ketidaksangkaan yang kali ini tak dapat Reisya pungkiri. Ia tak pernah menyangka kalau dirinya akan menyandang status "Pacar Panglima Tempur IDS". Tekad nya sudah bulat dengan hubungan yang kini ia jalani dengan Kevin, ia harus mulai terbiasa dengan keadaan ini.


Tuk!

"Minum dulu, Rei. Jangan tegang gitu." Ucap Vanya seraya menaruh segelas minum dingin di meja yang ada di depannya dan Reisya.

Reisya memutuskan untuk ke rumah Vanya malam ini, ia takut sendirian di rumah karena ke-dua abangnya pergi ke tempat Jordi dan Ega. Apalagi malam ini kekasihnya itu sedang menjalankan misinya bersama seluruh anggota IDS.

"Lu cemas banget, Rei." Ucap Vanya setelah mengamati raut wajah Reisya.

Helaan nafas Reisya dapat terdengar begitu gusar, bohong kalau ia tidak cemas. Apalagi ke-tiga orang yang ia sayang sedang berada di dalam misi yang berbahaya.

"Gua takut mereka kenapa-napa, Nya."

"Reii, lu gak boleh berpikiran kayak gitu. Mereka udah janji sama lu kalo bakalan pulang dengan selamat kan?" Ucap Vanya meyakinkan Reisya.

Reisya hanya bisa mengangguk dan menggenggam erat gelas minuman yang ia pegang saat ini.

"Yakin deh kalo mereka semua bakalan baik-baik aja. Dan keputusan yang udah lu ambil adalah keputusan yang terbaik sampai seterusnya."

Vanya memeluk sahabatnya itu, menenangkan agar Reisya tidak terus menerus cemas. Sejujurnya Vanya juga cemas setelah mendengar cerita dari Reisya, namun ia tak bisa memperlihatkan kecemasannya dihadapan Reisya.

"Everything is gonna be oke, right?"

Reisya mengangguk dan meyakinkan dirinya kalau semuanya akan tetap baik-baik saja.



















'''

















Kevin berada di barisan paling depan dengan diikuti teman-temannya di belakang, pikirannya berkecamuk. Ia takut akan kehilangan teman-temannya lagi.

"Gua udah sampe dititik, Vin." Ucap Raja dari sana yang dapat Kevin dengar melalui earphone yang ia kenakan.

"Kita dikit lagi, Ja."

"Inget yaa, jangan gegabah. Jordi berhasil lacak handphonenya Abil dan Abil ada di markas mereka."

Kevin merasa tenang sedikit setelah mendengar pernyataan Raja, semoga ini adalah titik terang untuknya.

"Thanks to info, Ja."

Kevin semakin melajukan motornya dengan cepat menuju ke pintu utama markas Porven. Ia hanya harus fokus pada tujuannya, ia berjanji akan memperjuangkan keadilan untuk teman-temannya.














'''






















Kini Reisya tak hanya berdua dengan Vanya, sudah ada Veronika yang dating untuk menemani sahabatnya itu. Veronika sudah berteman dekat juga dengan Vanya berkat Reisya yang mengenalkan ke-duanya.

Kini tiga gadis itu sedang memasak mie di dapur, sesekali mereka tertawa karena lelucon yang terus Vanya lontarkan.

Ting Tong!

Ke-tiganya sukses menoleh ke arah pintu dapur yang mengarah ke ruang tengah. Reisya dan Veronika sontak menatap Vanya, menunggu sang tuan rumah bersuara.

AlgeraldianoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang