Gown, Night and Desire

191 33 4
                                    

🌱🌱🌱
[noted: Flashback-nya udah selesai ya]

Arang memandang dua buah kotak hitam di depannya dengan datar. Perempuan itu tidak melakukan apa-apa saat Bibi Lim mengeluarkannya dari gudang dan membawanya ke kamar. Dia masih duduk di kasur sambil memainkan dress lusuhnya. Tidak berniat untuk bersiap-siap seperti perintah Bibi Lim.

Bibi Lim masuk ke dalam kamar dan mendesah. Arang dan kekeraskepalaan adalah kesatuan. Sulit sekali memisahkan gadis itu dengan kepala batunya.

Bibi Lim membuka kotak hitam yang paling besar, mengambil isinya dan berdecak kagum melihat dress pendek off shoulder merah dengan hiasan bunga disepanjang dada lalu membuka kotak yang lebih kecil. Sepasang stiletto 17cm sederhana berwarna senada. Cantik dan seksi. Sudah pasti itu pilihan Jin. Laki-laki itu tidak pernah salah memilihkan apapun yang akan dipakai oleh Arang meskipun Nona-nya tampak tidak senang dengan selera fashion Jin.

 Laki-laki itu tidak pernah salah memilihkan apapun yang akan dipakai oleh Arang meskipun Nona-nya tampak tidak senang dengan selera fashion Jin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, kau perlu berapa abad lagi Nona untuk memakai dress ini. Tuan Jin segera pulang dan menjemputmu. Bersiaplah." Bibi Lim membuka lilitan pita yang menggulung rambut Arang dan membungkus rambut panjang itu dengan tudung shower.

"Dia mengeluarkanku untuk menemaninya pergi ke cocktail party lagi? Dia semengenaskan itu? Percuma tampan kalau tidak ada satupun wanita yang bisa dia ajak selain aku," gerutu Arang sambil memasuki kamar mandi, terus menggerutu bahkan saat suara shower terdengar.

"Tanyakan itu pada dirimu sendiri Nona. Kau cantik, sangat cantik tapi kenapa memilih dikurung disini daripada kabur?" gumam Bibi Lim. Wanita itu mempersiapkan make up dan segala sesuatunya untuk Arang.

🌱🌱🌱

Protes itu di telan Jin sesaat setelah melihat Arang menuruni tangga dengan pelan. Bukan karena tidak terbiasa dengan high heelsnya melainkan keenganannya untuk menemani Jin ke cocktail party diantah berantah. Bertemu dengan orang asing, memasang wajah palsu dan terlebih harus bersikap mesra dengan Jin dihadapan semua orang yang tidak dikenalnya. Itu menjengkelkan. Tapi berada d igudang juga bukan pilihan yang baik. Demi Tuhan, dia bisa kehabisan darah karena gigitan nyamuk laknat yang tidak kira porsi saat menyedot darahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prisoner Of JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang