Sebelum baca, klik bintangnya kuy
" Secara pertemanan kita sangat dekat namun secara percintaan kita sangatlah jauh"
* * *
Lea dan Arga sedang berada di kios milik bunda Lea. Sambil menunggu pembeli yang datang mereka pun bercerita dan tertawa.
Sekarang Lea sedang mencuci piring dan menyusunnya.
"Lo tahu persamaan lo sama berian?" tanya Arga pada Lea yang sedang mencuci piring dan Lea menoleh lalu menggeleng.
"Sama-sama berharga" anjut Arga yang membuat Lea salting dan pipinya memerah. Lea segera berbalik melanjutkan mencuci piring.
"Kalo perbedaan lo sama bidadari tahu gak?" tanya Arga dan dengan cepat Lea menggeleng.
"Gak ada bedanya" balas Arga. Namun, entah kenapa bibir Lea terangkat untuk tersenyum.
"Santuy nggak perlu dipikirin gue bercanda kok" elak Arga karena melihat Lea salting. Lea pun mengelap alat-alat jualannya.
"Beliii" ucap Arga dengan suara yang dibuat-buat untuk menjahili Lea.
"Belii apa?"Jawab Lea yang tidak mengetahui jika itu suara Arga.
"Rasa cinta yang utuh ada nggak?" tanya Arga yang membuat pipi Lea merah. Sepertinya Arga adalah tukang gombal.
"Ihh Arga nyebelin" kesal Lea pada Arga dan memukul pelan tangan Arga.
Tak lama kemudian...
Tiga orang cowok ganteng datang dari lapangan basket dan menuju ke kios bunda Lea.
"Hai kak" sapa Arga ramah pada Zean dan kedua sahabatnya yang baru saja duduk di depan kios bunda Lea.
"Mau beli apa kak?" lanjut Arga bertanya.
"Greentea 3" ucap Zean cuek.
"Oke, tunggu sebentar kak" balas Arga.
Saat Arga pergi masuk kedalam kios untuk membantu Lea membuat greentea yang dipesan oleh Zean dan sahabatnya. Sedangkan Varo dan Rafa sibuk menceritakan Lea , tetapi Zean seperti biasa-biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The God Scenario
Teen FictionAku ingin seperti mereka yang mendapat perhatian dari orang tua dan diperlakukan dengan manis layaknya seorang anak, walaupun terkadang aku merasakannya entah mengapa rasanya berbeda. Diusiaku yang bisa terbilang muda aku harus bekerja agar aku bis...