KAFKA

61 15 5
                                    


  Suara musik bergema disetiap sudut ruangan diikuti dengan kebulan asap roko dari segala arah ditambah lagi dengan teriakan dua orang yang sedang asik bermain PS.

  " Tumben kaf suruh kita kerumah lo, biasanya disuruh kumpul di basecamp." Tanya alden dari sudut kamar Kafka

  "Kania gabisa ditinggal sendirian, soalnya si mbak belum pulang dari kampungnya" rasa sayang terhadap adiknya memang tidak bisa ditanya lagi, Kafka selalu menjaga kania agar tidak merasa sendiri meskipun dia tidak selalu berada dirumah.

  Memang rumah sebesar ini dihuni oleh 1 keluarga dan 2 karyawan yang satu pembantu rumah tanga dan yang satu lagi supir sang ayah, kebetulan pembantu rumah ini sedang pulang kampung, dan sepertinya tebakan kalian benar.

  Ya memang kedua orang tua Rega adalah penggila kerja, ibu nya yang bekerja di instansi pemerintah dan ayahnya adalah seorang pemilik perusahan besar di kota bandung.

  Jadi tidak aneh lagi kalo kedua anak nya sering ditinggal apalagi adik rega yang masih SD seharusnya butuh perhatian khusus tapi sehari-hari nya selalu diurus oleh pembantu rumah tangga dirumahnya.

   "Den matiin musiknya, jadi ga fokus gue maen nya nih" teriak radit kepada alden yang memang bersebelahan dengan speaker.

   Devin mematikan musiknya. " Lo nya aja yang lemah, kalah mulu dari siajay dit." Dua manusia abstrak itu dari awal datang sudah sibuk bermain PS dikamar Kafka, dan tentu nya tidak pernah berhenti berbicara mengenai permainannya. Dan berkelahi bahkan adu mulut seperti perempuan.

  "Kata aing juga apa maneh mah emang gabisa dit, lemah" selak ajay yang masih asik dengan stik ps nya, dan satu tangan nya menoyor kepala radit.

  Radit yang merasa kesal lalu menimpuk ajay dengan stik ps "Kaf, Rey belain gue napa sih, dari tadi siajay mulu dah yang dibela" bibir nya sudah dimaju-majukan, anak mami emang susah dikasih kekalahan sedikit saja sudah merajuk ingin dibela.

  "Males ga penting" jawab rey dengan nada menusuk dan muka datar.

  "Ya lo nya juga dit maen yang bener jangan menye-menye kaya cewe. Kalo gitu mending temenin adek gue tuh maen barbie dikamarnya" ejek kafka yang membuat kedua temanya tertawa dan pastinya membuat radit semakin dipojokan

  "Dah lah gue mau kekamar Kania dulu kasian belum makan" ujar Kafka kemudian berjalan keluar kamar menuju kamar adiknya.

KAFKA MAHENDRA WIJAYA

KAFKA MAHENDRA WIJAYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌾KLISE🌾

Gimana part tentang Kafka? Udah mulai terbayang kan karakter dari cerita ini?
Semoga kalian suka ya!!

Ig; @ulfahstrr

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, KOMEN DAN SHARE JUGA CERITA INI KE TEMEN TEMEN KALIAN!!
THANKS

-PELUK JAUH-

KLISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang