"Aku lebih baik membenci seseorang pada awalnya kemudian mencintainya pada akhirnya, daripada sebaliknya."
-Rachel-🚨Typo!!
Ketika rachel baru saja menduduki kursinya, tiba-tiba dikejutkan dengan pintu kelas yang terbuka dan menampakan wajah gerombolan lelaki yang dia lihat dikantin tadi.
Semua orang yang ada didalam kelas pun sama kaget nya dengan Rachel, kenapa most wanted SMA WIJAYA bisa ada dikelas mereka.
Gerombolan lelaki itu memasuki ruangan kelas mereka yang baru, terlihat banyak tatapan memuja yang diarahkan kepada mereka terlebih lagi kepada Kafka dan Rey yang memang meimiliki pahatan lebih indah diwajahnya dibandingkan yang lain.
"Lo semua gitu amat liatin gue nya, gue tau sih gue ganteng tapi kan gausah berlebihan kaya gitu juga lah" Ajay berjalan dengan sombong
"Gelo si ajay pede na geus tingkat dewa euy, maneh bengeut teu sakumaha ge jay" selak radit menoyor kepala ajay (gila ajay pede nya udah tingkat dewa, lo muka ga seberapa juga jay)
Kemudia mereka berjalan menuju kearah pojok kelas, tapi tertahan karena Kafka memberhentikan jalannya dan menatap perempuan disampingnya yang juga sedang menatap balik dirinya.
Dia sangat mengenal wajah perempuan ini karena dia cewek yang tadi digoda oleh alden dan ajay dikantin.
Kaget alden ketika melihat siapa perempuan yang sedang ditatap Kafka "Lo ditempatin dikelas ini, yah ga satu kelas dong kita?" tanya alden
Rachel hanya hanya menjawab dengan bergumam, tapi yang lebih bersemangat menjawab malah sheren.
"Mimpi apa gue bisa satu kelas sama cogan semua isinya, kalo gini caranya betah seharian dikelas gue" ucapan sheren malah mendapat cubitan dari anna yang ada didepannya"Bisa di rem dikit ga sih she, kalo udah liat cowo mulut lo tuh gabisa diajak kompromi banget deh" bisik anna
"Kayla lebih parah loh, mulut dia heboh kalo ngomong udah kaya emak-emak dapet diskonan" balas sheren, anna menatap sheren dengan tatapan sinis dan bibir cemberut."Buibu kalo rapat mulutnya minta dilakban" sindir radit, dia tidak tahu sudah membangunkan naga yang sedang siap menyemburkan api dari mulutnya.
"APA LO?!" teriak anna dan sheren melotot pada radit "Lo ga termasuk cowok ganteng yang gue sebut ya, sorry muka lo ga ada dilist cowo impian. Burik" tepat sasaran bukan? mulut naga itu sudah mengeluarkan omongan pedasnya.Siapa memang yang tidak tahu bahwa Anna mempunyai mulut pedas seperti seblak nya teh unuy dikantin.
"Udah lah ann she gitu aja diributin, si acel yang ditanya kalian yang ribet" selak adel"Ann,she udah ya" ucap naya dengan lembut
"Tau tuh mulutnya gaada rem kali ya, teriak-teriak kaya dihutan aja. Mending kalo merdu lah ini toa masjid aja kalah sama lo" ujar ajay lebih memanasi
"Lo juga udah diem bambang, gue tendang juga lo" balas adel, dan langsung membuat mulut ajay bungkam. ajay pikir sepertinya semua cewe ini sedang PMS berjamaah kali ya mulutnya pada ngegas semua
"Berisik" ujar rey yang sudah berjalan kembali ke arah kursi yang ada di pojok kelas, dan yang lain pun segera mengikuti dan duduk di kursinya masing-masing.
"Lah ngapain gue masih disini kan kelas gue ga disini" ujar alden melihat sekeliling kelas
"Lo yang bego lo yang ngomel den. Balik kelas lo sono" balas Kafka" Nitip Rachel ya, tar gue jemput bidadari gue kesini."
Kemudia alden segera meninggalkan kelas IPS 2, ketika sudah sampai dipintu dia menatap kearah meja Rachel seraya mengerlingkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KLISE
Teen FictionIni bukan gambar pudar dalam film potret, hanya sebuah kisah sederhana yang sudah sering dialami tentang obsesi,hati,cinta dan harapan. "Perasaan ini sangat dalam, sehingga aku memilih untuk memendam." -Rachel seizha hermawan- "Cukup perhatikan...