Mulai ku ikuti kecubung sayap fajar yang mulai merekah
Sinarnya menembus diselah-selah gorden jendela
Mendarat diwajahku yang tengah termangu mendayu
Merembes angin pagi menyebar sejuk disekujur tapakkan kakiKicauan burung membelai hati bertapak pada damai
Kubas-kubas dedaunan dihuni butir embun segar
Alam menunjukkan jati dirinya saat fajar
Rentetan batang-batang pohon mengurung salju gunung yang mengepulOksigen yang terhirup, kian melekat di rongga hidung
Langit jingga membentang seperti hendak menyelimuti bumi
Petrikor hujan yang tadi malam turun
Menyisakan harum tanah yang kerap ikut dalam absen fajarSetiap fajar yang ku nanti, pasti begini
Terampil merayu netra indahnya fatamorga
Genangan air memantulkan cahaya fajar mengambang di udara
Cekungan keluwung mulai mengintip ingin ditatap jugaIndahnya alam pagi, membubut mata yang terpejam
Berlarian tertarik lebam biasan sinarnya
Fajar sayang yang memberi awal hari nan berseri
Sembari memejam mata, ku pesan keindahan tiap paginyaDalam dekapan menyentuh angin pagi
Bambu-bambu di pesisir hutan, saling bergesekan
Kolaborasi nadanya dengan kicauan burung dan terompet katak
Ah, aku betah dalam pertapahan ini🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Dumai, 07 07 20
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatamorgana Akal [END]✓
De TodoSebagian orang meilusikan isi hati lewat aksara. Merangkai duka dengan tipuan majas. Deretan kata-kata menceritakan banyak sekali rasa. Yuk, baca. Mungkin saja, teman-teman pernah mengalami ini yang tertata dibait sajakku. Dumai, Juli 2020 ________ ...