Gerabah-gerabah juang menantang
Sekat-sekat ilalang menyimpul harapan
Kering-kerontang semangat yang ku punya
Lapuk rapuh hati yang bercintaBangkit membangkit menghunus pedang
Lalu pecah peperangan yang berkepanjangan
Tak peduli lagi kematian bisa menimpa diri sendiri
Menjurus kepada kejahatan, menyeret pada kejadian yang mengenaskanCinta itu kata halus dari amarah
Sebuah emosi yang tak ditempatkan pada dimensinya
Hikuk pikuk kecaman akal untuk hatiku
Mengapa aku cintai mu dengan keamitarankuKu fikir aku adalah kamu, kamu adalah aku
Ternyata banyak keyakinan yang menjadi salah duga
Aku terlalu terburu dalam rasa yang ambigu lantas menyimpulkan
Maaf aku yang sering terjebak ekspetasi dan bodoh memakna realitasi🍁🍁🍁🍁🍁
Pku, 29 09 19
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatamorgana Akal [END]✓
De TodoSebagian orang meilusikan isi hati lewat aksara. Merangkai duka dengan tipuan majas. Deretan kata-kata menceritakan banyak sekali rasa. Yuk, baca. Mungkin saja, teman-teman pernah mengalami ini yang tertata dibait sajakku. Dumai, Juli 2020 ________ ...