Chapter 7 || My Daddy II ||

1K 140 209
                                    


//Chap kali ini 2000+ kata lebih:v

"Yang mulia, saya harap anda sudi menerima pita ini. " Ucap Lucas membungkuk sembari menyerahkan gelang pita miliknya dengan hormat.

"Cih, beraninya dia memberi barang bekas kepadaku. " Batin Claude sedikit mendecih.

"Felix, ambilkan pita itu. " Pinta Claude.

"Ini bapaknya siapa sih? mulut ama hati beda banget ngomongnya." Cibir Lucas tentu saja dalam diam.

Felix pun memberikan pita kepada Claude, setelahnya Claude memakainya dan bertanya "Bagaimana cara kerjanya?. "

"Ah, yang mulia bisa menghubungi tuan putri dengan cukup memegang pita tersebut, jika pita tersebut berubah warna menjadi oren maka anda dan tuan putri sudah terhubung dan bisa mengobrol." Jelas Lucas panjang lebar mengenai pita tersebut. Sebenarnya Lucas sendiri tak sudi memberikan itu kepada Claude tapi apa daya sang kaisar terus menatap pita itu dengan tatapan meneliti. Toh hitung-hitung berbakti kepada mertua (do'ain aja).

"Tak usah sok mengajariku. "

"Weteep? Minta dipenggal ya? Astaga naga dragon oppai dragon, raja satu ini kurang belaian permaisuri ya?!. " Batin Lucas menjerit-jerit.

"Mengapa ini tidak bekerja?."

"Ah, mungkin tuan putri sedang tidak sempat menjawab panggilan."

Tut.

"Ah, itu tuan putri menjaw---

"Lucas!!!!!! Aku sebal!!!! Kenapa kamu lama sekali kesini!? Hei! Mengapa diam saja?! Aku merindukanmu tuan penyihir~." Ucap suara diseberang sana.

"Sepertinya kau lebih merindukan bocah penyihir itu ya." Jawab Claude dengan menatap tajam kepada Lucas.

"Ah-- Aa- papa? Ma-maksudku e-- ya aku merindukan Lucas tapi Athy lebih merindukan papa! karena papa adalah orang yang paling Athy cintai!!."

"Kau tidak mengatakan itu barusan."

Felix dan Lucas hanya bisa menunduk dan menahan tawa, sepertinya sang kaisar cemburu.

"Pftt." Felix benar-benar tidak bisa menahan tawa.

"Felix. menjauh dariku 10 meter."

"B-baik yang mulia pfh---

"30 meter."

"Papa~ Athy merindukanmu~ Apakah papa merindukan athy juga?."

"Sepertinya, aku tidak tahu itu."

"Papa jangan lupa makan yang banyak dan tidur yang cukup! Jangan mengkhawatirkan Athy, Athy disini baik baik saja."

"Kau cerewet."

-

Tiba-tiba pita tersebut berubah menjadi merah semula, panggilan terputus. Claude hanya menatap kebingungan dengan datar padahal dalam hatinya dirinya sangat lega mendengar sang putri tidak apa apa, namun mengapa panggilannya terputus? Apakah disana terjadi sesuatu?.

"Lucas."

"Ya yang mulia?."

"Cepat jemput dia (Athanasia)."

"Tapi yang mulia, mana saya belum cukup untuk datang ke sana."

"3 hari."

"Ya, saya pamit dari sini untuk mempelajari sihir agar secepat mungkin saya bisa datang mengawasi tuan putri."

Who Are You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang