Chapter 9 || Club ||

1K 134 135
                                    


"Apakah kamu sudah memilih club?." Tanya
Lucas sembari memainkan sejumput helaian rambut Athanasia.

"Ahhh, aku bingung ingin masuk club apa." Jawab Athanasia merebahkan kepalanya ke meja.

"Masuk saja clubku."

"hah?."

"Hei, jangan pasang wajah seperti itu. Aku ini ketua club." Ucap Lucas dengan narsisnya.

"Bahkan seorang Lucas menjadi ketua club?."

"Ya, tentu saja itu mudah dan sebenarnya aku tidak suka dengan club-club atau apapun itu."

"--Jika kamu mau, aku mengizinkan kamu masuk tanpa tes." Lanjut Lucas tersenyum miring.

Athanasia sedikit tertarik dan bertanya "Apakah clubmu begitu banyak peminat sampai harus ada tes?."

"Ya, peminat clubku terbanyak tapi aku tidak pernah menerima satu orang pun."

Athanasia menautkan alisnya, bingung maksud dari ucapan Lucas tersebut. "Lalu mengapa kamu membuat club?."

"Agar aku tenang dan tidak ditanya tentang 'kimi mii misik clib mini, Licis' ." Ucap Lucas dengan mimik yang tidak dapat disinkronkan.

"Alasan macam apa itu? Memangnya club apa?."

"Club rebahan santuy lah~."

"Jangan terlalu berharap, Athanasia. Lihat si idiot ini^^;." Batin Athanasia.

"Haah, aku lebih baik memilih club lain saja." Ucap Athanasia sembari menghela napas gusar.

"Tidak masalah."

    ------------------------------------------------------

Kini Athanasia menatap pintu. Ya, pintu sebuah ruangan club.

"Ah~ Akhirnya aku masuk ke club yang pasti sangat menyenangkan!." Ucap Athanasia sembari menyatukan kedua lengannya seperti berharap.

'Club Membaca.' Itulah yang tertera di papan kayu pintu tersebut. Ya, Athanasia memilih club membaca karena menurutnya itulah club yang paling normal.

Cklek.

Athanasia menatap kagum ruangan club tersebut, banyak buku-buku tersusun rapi dan desain ruangan yang memanjakan mata.

Saat mata Athanasia mengelilingi ruangan tersebut terhenti karena satu pemandangan yang tidak asing.

"Kak Awan? Ehh- Daddy?." Gumam Athanasia.

Detik selanjutnya Athanasia masuk dan menuju pria tersebut, dengan antusias Athanasia memanggil "Daddy!." dengan senyuman manisnya.

Athanasia pikir hari ini Awan lebih mirip dengan Claude mungkin 1000% dari yang kemarin.

Pria tersebut tersadar dan menolehkan wajahnya dari buku menuju sumber suara tersebut, seketika pria itu menatap bingung Athanasia.

"Kau siapa?."

Athanasia langsung memasang wajah terkejut dengan pertanyaan Awan.

"Apakah kamu melupakanku?."

"Aku tidak pernah mengenalmu."

"Haah?."

BRAKKK.

"KAK AWAAAAAAAAAAN." Teriak seorang pria sembari berlari bahagia.

Pria tersebut memeluk 'Awan' dengan berbunga-bunga.

"Sudah aku bilang, aku yang adik bukan kakak."

Who Are You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang