Chapter 6 || My Daddy I ||

1K 128 76
                                    

(ʃƪ^3^)↴

Happy Reading , bujangku:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading , bujangku:*

Sudah seminggu semenjak Athanasia datang ke dunia ini, Athanasia benar-benar dilatih kesabarannya oleh Luc-- Majikannya.

Athanasia menjalani hari-harinya dengan biasanya. Ya, dengan penuh keceriaan dan kegembiraan walaupun ada rasa mengganjal di hatinya. Apa itu tentang Claude? Tentu saja.

Athanasia takut bila Claude cemas dan mengkhawatirkannya, sementara sang anak malah bersama pria tampan songong nan tidak ada akhlak seperti Lucas.

Walaupun kalau dipikir-pikir pasti Claude mengkhawatirkannya, Ayah mana yang tidak khawatir bila anaknya menghilang seperti di telan bumi? Ada sih, mungkin! Tapi Athanasia percaya Claude tidak seperti ayah lainnya, Claude adalah yang terbaik! The best father in the world and my heart!.

Walaupun kalau dipikir-pikir pasti Claude mengkhawatirkannya, Ayah mana yang tidak khawatir bila anaknya menghilang seperti di telan bumi? Ada sih, mungkin! Tapi Athanasia percaya Claude tidak seperti ayah lainnya, Claude adalah yang terbaik! The ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya wajah dan tatapan Claude tidak setajam itu, jika ditelisik lebih dalam wajah Claude nyaris bisa dibilang seperti anjing terlantar. Wajah penuh kesepian.

--

"Hatchu."

"Ah, yang mulia apa anda sakit?." Tanya Felix khawatir.

"Tidak, hanya bersin. Sepertinya ada yang membicarakanku."

--

"Eum, kalau dipikir-pikir Papa sangat tampan sih." Gumam Athanasia mengingat-ngingat wajah sang ayahnya. "Kalau aku menjadi Mama, pasti aku masuk dalam sejarah dengan gelar 'manusia terbahagia karena mendapatkan suami tampan nan kaya serta uwu'." Lanjutnya.

Tuk.

"Argh." Bayangan itu sirna ketika Lucas melempar gumpalan kertas ke kepala Athanasia.

"Dasar setan! Benar-benar tidak ada akhlak." Gumam Athanasia sembari memaki-maki Lucas. Tentu saja Lucas mendengar makian itu.

"Aku mendengarnya, tolol!." Dengus Lucas.

"Kau seperti orang gila yang tertawa sendiri, sambil melayangkan pandangan ke atas." Lanjut Lucas sembari mengingat wajah Athanasia yang seperti itu. Semacam memparodikan.

Who Are You ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang