JULID

50 10 6
                                    

SELAMAT MEMBACA.
BINTANGNYA JANGAN LUPA DI PENCET SETELAH BACA DAN JANGAN JADI SILENT READERS YA🤗

-Nyalain data, puter mulmednya-

💐💐💐

Setelah dari kamar Faiz. Kanaya langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya, merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Kanaya mengambil handphonenya yang tergeletak sembarangan di atas kasur untuk melihat apakah ada notifikasi atau tidak. Setelah di cek ternyata kosong, tidak ada notifikasi sama sekali bahkan dari grup pun yang biasanya ramai, juga ikutan kosong. "Ini jaringannya yang gembel apa emang gaada chatt yang masuk si?" ucap Kanaya pada diri sendiri.

Kanaya menutup aplikasi Whatsappnya kemudian membuka aplikasi sejuta umat yaitu, Instagram. Hatinya seketika langsung panas saat melihat postingan pertama yang muncul dalam aplikasi tersebut. Kata-kata julid seketika keluar dari bibir mungilnya.

"Halah upil bau, dulu lu juga pernah bilang gitu ke gua sebelum bilang ke cewe itu."

"Bisa banget emang buaya kalo ngomong. Buaya sesungguhnya menangis melihat caption ini."

Kanaya mengetuk postingan tersebut. Dipostingan tersebut terdapat sebuah tag-an nama seseorang. Ia menekan tag nama tersebut. Lalu, mengamati secara teliti akun yang kebetulan tidak di private itu. Mata Kanaya benar-benar tidak mengedip saat men-stalker akun bernama asyafrd_ tersebut . "Oh jadi namanya Asya."

"Dulu juga foto profil gua sama kayak foto profil lu, Sya."

"Bio gua juga sama kayak lu."

"Bahkan postingan gua juga sama seperti lu."

"Tapi semenjak ucapan itu keluar, semuanya sudah berubah ga sama lagi."

"Lebih tepatnya saat itu Alvian lebih memilih lu, wanita yang belum lama dikenalnya dan menginggalkan gua, wanita yang sudah berjuang, berkorban, menemani hari harinya, mensuport nya selama 4 tahun tapi dikalahkan dengan waktu 2 hari."

"Lu tau? Lu itu cantik, tapi sangat disayangkan lu ga lebih dari sekedar pelarian atau pemain pengganti saat pemeran utamanya sudah tidak dibutuhkan lagi. Gua harap lu ga seperti gua yang di campakan begitu saja oleh Alvian."

Kanaya tersenyum miris saat melihat postingan diakun bernama asyafrd_. Hatinya bener-bener masih belum ikhlas menerimanya. Bayangkan saja 4 tahun harus berakhir kerena orang tiga. Bahkan Kanaya tidak tahu apakah statusnya ini masih disebut pacar atau mantan pacar.

Kanaya sepenuhnya tidak menyalakan orang ketiga dalam hubungannya. Laki-lakinya aja yang keganjenan. Memang, tamu tidak akan masuk jika tuan rumah tidak membukakan pintu. Orang ketiga tidak akan masuk jika kita bisa jaga diri dan jaga hati, menutup rapat-rapat pintu hati kita. Tetapi seharusnya tamu juga harus bisa nenempatkan posisinya sebagaimana layaknya seorang tamu tanpa harus menggantikan posisi tuan rumahnya. Jika tuan rumah sudah berusaha untuk menutup pintu hatinya.
Namun, tetap digoda itu salah palakornya. Tamunya aja yang kegatelan minta digaruk.

Namun, jika tuan rumahnya yang sengaja mempersilahkan tamu masuk dan dengan murahnya tamu itu masuk menggantikan kedudukan seseorang yang sudah singgah lebih dulu, itu salah keduanya. Memang, pada dasarnya penghianat sama penggoda itu cocok jadi biarkan mereka hancur secara bersamaan.

Handphone Kanaya bergetar. Layar ponselnya yang semula berisi profil akun yang distalknya kini berubah menjadi panggilan hijau yang tertera dilayar. Syahla is calling. Tanpa menunggu lama, Kanaya menggeser panel hijau tersebut yang tertera dilayarnya.

K A N A Y A [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang