14|| Nasib si Pejuang Keripik

3.2K 360 227
                                    

Cybertron update, berarti Cakrawala juga update dong!!! 😆 cerita ini sodaraan jadi barengan hahahahahaha!

Happy Reading semuaa, maaf udah bikin kalian menunggu karena kemarin2 aku mengikuti PTS dan bertepatan hari ini baru terima rapot. Jadi sekalian update deh!

•••

14. Pejuang Keripik Kentang

"JAUHIN TANGAN KOTOR LO DARI GUE, JELEK!"

Viola menginjak-injak dahi Alex yang berusaha memanjat pohon untuk menariknya turun. Dia sudah dilanda kepanikan seolah melihat lautan hiu yang siap menerkamnya kapanpun jika dia turun. Mangga busuk yang dibawanya hanya tersisa 1 buah. Ini senjata terakhir yang akan Viola gunakan disaat-saat yang paling mendesak.

"Sialan lo cewek udik! Cepetan turun atau gue seret lo ke bawah!" ancam Alex.

"Gimana gue mau turun kalau gue sendiri gak tau caranya turun, sialan?! JAUHIN JIDAT SELEBAR LAPANGAN SEPAK BOLA ITU DARI GUE!" Viola menginjak dahi Alex lagi hingga cowok itu jatuh terjerembab.

"Bener-bener kurang ajar nih cewek jadi-jadian!" umpat Alex dengan dahi memerah. "TEBANG POHONNYA!"

"Di mana kita bisa dapet gergaji buat nebang pohonnya, Lex?" tanya cowok yang membantu Alex bangkit karena terjatuh tadi.

"PAKE APA GITU! KALAU PERLU GIGI LO SEMUA PAKE NEBANG POHON! CEPETANNNNNNNN!!!!"

Napas Alex terengah-engah. Hilang sudah kesabaran cowok berambut gondrong itu hanya karena Viola. Kepalanya ini sudah tidak dapat berpikir jernih untuk mencari ide agar cewek berjepit kupu-kupu dengan tas kelinci itu bisa dipaksa turun. Alex tak menyangka Viola akan memanjat pohon untuk menyelamatkan diri. Tahu begini, dia akan menebang semua pohon yang ada di sini!

"Buat apa lo bawa temen-temen lo untuk nangkap gue, kalau sampai sekarang aja gue masih belum turun dari pohon ini?" celoteh Viola seolah meremehkan Alex. Dasar cowok sombong! Mentang-mentang perempuan, dia pikir bisa membawa Viola semudah itu? Jangan mimpi! Biarpun tak punya ilmu beladiri, setidaknya Viola punya modal memanjat pohon.

"Tunggu kesempatan dimana gue akan membalas lo suatu saat!" teriak Alex.

Viola memeluk batang pohon. "Gue menunggu. Berapa tahun lagi kira-kira?"

Umpatan Alex tertahan ketika deru motor terdengar memenuhi gendang telinga anggota Hydra yang masih tersisa. Cowok itu melebarkan matanya, melihat siapa yang datang. Jika mereka ada di sini, itu artinya Hydra telah dikalahkan.

"Beraninya lo cuma sama perempuan? Gue kira ke mana, ternyata sembunyi di sini," ujar Athala seraya turun dari motor besarnya dengan tatapan menghunus menatap Alex. Keempat temannya yang lain mengikuti langkah cowok itu. Anggota Cakrawala yang lain sudah dia minta pulang lebih dulu, karena lawannya kali ini Athala anggap sekelas teri yang melarikan diri dari kelompoknya.

Cowok dengan netra berwarna hazel yang masih terlihat jelas di bawah lampu jalan itu, mengarahkan pandangannya pada perempuan yang duduk di atas dahan pohonserayamengayun-ayunkan kakinya. Ternyata memang benar, cewek menyebalkan itu ada di atas pohon.

"Bebep-ku! Ngapain kamu di atas sana?" tanya Leo yang terkejut melihat Viola.

"Menyamar jadi Mbak Kunti," balas Viola.

"Bego lo! Jelas aja dia kabur gara-gara dikejar Alex. Gimana, sih?!" tanya Jun heranserayamenyenggol lengan Leo.

"Oh, iya, ya."

"Cewek itu pacar lo, atau lo?" tanya Alex menunjuk Athala dan Leo bergantian.

Jun dan Leo tertawa terbahak-bahak melihat wajah Alex. "Jidat lo habis kepentok sepatu?" tanya Leo disela-sela tawanya.

CAKRAWALA: I Found You, Violet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang