Hello guyss... Lama tak bertemu...
Author berterima kasih banget buat yang udah komen kemaren...
Sekarang Author muncul lagi...
Semoga chapter ini cukup panjang buat kalian...
Mian for typo(s) without editing!
****
Pagi ini mood Gabby benar-benar buruk. Bagaimana tidak? Pagi ini sialnya harus di awali dengan tindakkan konyol Rafael yang dengan seenaknya mengirim orang untuk membawa mobilnya dari basement apartment.Entah pikiran apa yang ada di kepala tampan putra sulung keluarga Harvey itu. Setelah dengan seenaknya Rafael membuat tanda di lehernya yang meski sudah 2 hari berlalu juga belum kunjung hilang, kini dengan seenaknya Rafael berencana mengambil mobilnya?!
Dengan wajah kesal setengah mati Gabby menahan orang suruhan Rafael yang hendak membawa mobilnya pergi itu. Gabby berdecak kesal, mencoba menghubungi ponsel Rafael.
"Halo?"
"Halo? Setelah apa yang kau lakukan padaku kau masih bisa mengatakan 'halo' padaku El?!" bentak Gabby kesal setengah mati.
Niatnya pagi ini hendak mengerjakan tugas dari Mr. Alby harus terhambat hanya karena tingkah konyol Rafael.
"Memangnya hal fatal apa yang sudah ku lakukan padamu?"tanya Rafael enteng seakan-akan tidak ada yang terjadi.
Sialan, bahkan dalam keaadaan seperti ini Rafael masih bisa bersikap santai?!
"Aku tak mau tahu El! Cepat suruh orangmu itu untuk tidak mengambil mobilku!"
"Ah.. Jadi ini karena orang suruhanku itu?"
"Tentu saja Mr. Harvey!!!"ucap Gabby gemas, tak habis pikir dengan sikap santai Rafael.
Gabby benar-benar merasa kesal karena sepertinya hanya dia yang terbebani di sini.
Terdengar kekehan Rafael di ujung sana.
"Kalau soal itu.. Maaf-maaf saja Ms. Thomas... Aku tidak akan pernah melakukan itu..."
"Rafael... Please... Kau benar-benar menyebalkan!! Aku harus buru-buru untuk mengerjakan tugas milikku, El!!"
"Kalau soal itu... Aku sedang menuju apartment mu, By..."
"Tak perlu! Aku berangkat pakai Taxi saja!"ketus Gabby.
"BY----"ucapan Rafael terpotong begitu saja ketika Gabby dengan sengaja memutuskan sambungan secara sepihak.
Dengan cepat Gabby menatap orang suruhan Rafael yang sedari tadi menunggu Gabby selesai berbicara dengan Rafael.
Gabby berdecak kesal,"Sudahlah.. Bawa saja mobil itu! Dan aku tak ingin melihat wajahmu itu lagi, mengerti?"ucap Gabby tajam.
"Maaf, Nona.."ucap suruhan Rafael itu menyesal. Sungguh, ia tak punya pilihan lain selain menuruti perintah tuan mudanya itu, jika memang tidak ingin berakhir menyedihkan.
Gabby yang masih merasa kesal memilih pergi dari sana tanpa memperdulikan ucapan suruhan Rafael itu. Gabby melangkah cepat keluar dari area apartmentnya sebelum Rafael sampai lebih dulu di apartmentnya.
Tapi, sayangnya semua usaha Gabby sia-sia begitu sebuah mobil sport berwarna silver berhenti di hadapannya dengan anggun. Membuat Gabby yang hapal betul siapa pemilik mobil itu mengumpat dalam hati.
Menyebalkan!
Rafael benar-benar menyebalkan! Rasanya Gabby ingin sekali berteriak tepat di depan wajah Rafael kalau ia mencintainya dan merasa kesal tiap kali berangkat dengan Rafael dan Liana. Apalagi harus memakan mentah-mentah adegan romantis Rafael dengan Liana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Billionaire Friends [HIATUS]
Novela JuvenilRafael Leonardo Harvey, pria tampan yang merupakan anak sulung dari keluarga terkaya di eropa sekaligus merupakan sahabat dekat Gabrielle. Dan sialnya Gabby mencintai sahabatnya sendiri dan semuanya semakin begitu menyebalkan ketika faktanya mengata...