Part 1: prolog

1.9K 119 12
                                    


Dengan ketakutan seorang gadis kecil meringkuk di sudut ruangan dengan pakaian berantakan dan berlumuran darah. Gadis itu menangis dalam diam, mengabaikan orang-orang yang sibuk berseliweran di sekitarnya mengurus kekacauan yang baru saja terjadi.

Bayangan dua orang tuanya yang mati terbunuh terus memasuki pikirannya. Memporak-porandakan sisa keberanian yang dimilikinya. Bagi gadis itu dunianya telah berakhir. Tak ada lagi hal yang dimilikinya. Untuk pertama kalinya takdir mempermainkannya.

"Gabby..."lirih seorang anak laki-laki sambil berjongkok di depan gadis kecil yang sedang ketakutan itu.

"Pelgi, Lafael... Gabby udah gak punya apa-apa... Gabby gak bisa main sama Lafael lagi.. Gabby mau sama mama"ucap Gabby kecil, bahkan kata kematian sudah muncul di otak polosnya sekarang.

"Gabby jangan sedih... Gabby masih punya Rafael kok... Rafael gak akan pernah ninggalin Gabby dan Gabby juga gak boleh ninggalin Rafael.."

"Gabby udah gak punya olang tua, emang Lafael mau main sama Gabby?"

"Mau dong.. Gabby kan cantik Lafael tampan pasti bisa main.. Hehe.."

"Memangnya bisa?"ucap Gabby kecil bingung, mulai melupakan sedikit kesedihannya.

"Bisa dong.. Ayo! Gabby ikut Rafael pulang... Rafael bakal bareng sama Gabby terus..."ucap Rafael kecil sambil mengulurkan tangannya pada Gabby kecil.

Gabby kecil tersenyum tipis, menyambut uluran tangan Rafael. Sejak saat itu, Rafael adalah dunia Gabby. Apapun akan gadis itu lakukan untuk dunianya. Apapun.. Karena Gabby tak memilki siapapun selain Rafael.

Hanya Rafael Leonardo Harvey..

Dunianya..

******

TBC..

Welcome to my second story...

Semoga kalian suka ya..

Jangan lupa votement!

My Possesive Billionaire Friends [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang