14 | Sadar

689 129 17
                                    

▌│█║▌║▌║ - ║▌║▌║█│▌

Tepat 1 Bulan lebih 2 Minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat 1 Bulan lebih 2 Minggu. Sudah hampir 20× teman temannya menjenguk Alea dan Revan namun nihil. Mereka masih belum sadar, hingga suatu malam, saat mereka semua masih kumpul diruangan 561 tangan Alea bergerak, matanya mengerjap ngerjap menyesuaikan cahaya yang ia lihat.

"Tante,Alea." Bianca menggoyangkan tangan mamah Alea yang tertidur hingga ia bangun dan melihat Alea. Sontak semua yang ada disana refleks melihat alea.

"Alea." Ujar mereka bersamaan.

"Ehmm" Alea masih menggeliat ia belum terlalu sadar. Tak lama ia memijat pelipisnya yang terasa amat sakit dan berat

"Ke..kenapa?" Tanya Alea bingung

"Sayang, akhirnya kamu sadar..hikss" ujar mamah Alea seraya memeluk anaknya

"Revan mah" lirihnya

"Revan disamping sayang"

Alea hendak turun dari ranjangnya namun ayahnya menahan pergerakan Alea. "Kamu mau kemana?" Ujar sang ayah dengan lembut.

"Alea mau ketemu.. re..van--"

Bruk
"Alea."

Alea pingsan saat ia hendak bangun dari kasurnya. Namun tubuhnya masih sangat lemah untuk melakukan itu, tapi ia merindukan Revan sangat merindukan Revan.

Ibu Alea lagi lagi menangis hatinya sangat berat jika ia harus kehilangan Alea. Tapi ia terus berdoa agar Alea bisa sembuh dari segala penyakitnya. Dengan kekuatan secepat kilat, Bianca menekan tombol bel untuk memanggil 1 dokter dan beberapa suster. Hingga 1 menit kemudian mereka datang dengan berbagai peralatan

Cklek.
"Dok tolong anak saya..hiks" ujar mamah Alea saat sang dokter telah memasuki ruangannya.

"Emh. Alea hanya masih syok dan trauma saja, jadi ia tidak apa apa." Ujar DR. Bisma seraya tersenyum kepada kedua orang tua Alea.

Ayah Alea menghembuskan nafasnya lega. Ia sangat berharap Alea cepat sembuh dan kembali seperti semula, namun, rencana Tuhan mungkin akan lebih indah dari rencananya.

"Terimakasih dok." Ujar ayah Alea.

"Iya pa, yasudah saya pamit. Permisi" balas Dr.Bisma seraya pergi meninggalkan semua yang ada dikamar 561.

Beberapa jam berlalu. Alea kembali sadar dari pingsannya, kali ini ia tidak memaksakan diri untuk bertemu Revan, karena palanya masih terasa begitu berat, hingga membuka mata saja sangat sulit.

Siska,Bianca,Rio,dan Bagas telah kembali kerumahnya masing masing 15 menit lalu.

"Alea kamu udah sadar sayang?" Tanya mamah Alea seraya mengusap puncak kepala anaknya tersebut.

Badboy Vs Fuckgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang