19 | Sakit

613 85 11
                                    

▌│█║▌║▌║ - ║▌║▌║█│▌

Pagi ini Alea sudah berada dikelasnya lebih awal, entah mengapa akhir akhir ini ia lebih senang menyendiri dari pada diam dikerumunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Alea sudah berada dikelasnya lebih awal, entah mengapa akhir akhir ini ia lebih senang menyendiri dari pada diam dikerumunan. Namun tiba tiba saja suara ricuh para murid membuat Alea mengalihkan perhatiannya, ia melihat sedikit keluar dan melihat kearah lapangan yang ada dibawah

Samar, ia melihat jaket yang selalu dikenakan Revan, "Revan?" Ucapnya lalu berlari menuruni anak tangga

Ia melihat Revan dan Jeki sedang beradu tonjokan, dengan cepat Alea menghampiri mereka berdua dan berdiri ditengah tengah antara mereka berdua. "STOP" teriaknya sekencang mungkin.

Jeki- si preman sekolah yang dibenci satu sekolah, namun mereka tidak berani mengatakannya karena takut akan ke ganasannya, bahkan pada Badboy disekolah akan kalah dengannya.

"JEKI REVAN, APA APAANSI?" teriaknya lagi.

"Diem lo" bentak Revan yang membuat Alea terdiam

Ia mengerutkan keningnya. "Pergi, gausah ganggu gue" lanjut Revan lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Urusan kita belum selsai woi" bentak Jeki lalu menatap Alea.

"Le" "DIEM" bentak Alea lalu pergi.

Para makhluk SMA yang melihat kejadian itu hanya terbungkam, bagaimana bisa Alea membentak Jeki? "KALIAN SEMUA BUBAR" teriak Jeki, membuat mereka semua tersentak.

Alvin- yang melihat kejadian itu dari atas hanya terdiam, karena dilubuk hatinya yang paling dalam ia menginginkan Alea. Namun hatinya juga berkata alea harus bersama revan, menyusahkan!

Alea menghentakkan kakinya kesal, sangat kesal, ia melewati UKS namun dibalik UKS ia mendengar suara rintihan, seperti suara Revan

Cklek. Alea membuka pintu UKS tanpa aba aba, membuat Revan yang sedang mengobati lukanya sendiri menoleh

Alea dengan cepat meraih kotak P3K ia mulai mengambil beberapa helai kapas dan alkohol. Ia menuangkan sedikit demi sedikit alkohol diatas kapas dan menempelkan pelan kepada luka luka lebam diwajah Revan, perlakuan Alea membuat Revan terdiam.

"Maaf" ucapan maaf itu terlontar dari mulut Revan

"Kenapa" Ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari kotak P3K

"Udah nampar lo"

"Gapapa, kalo mau nampar, nampar lagi aja" balasnya diselingi senyuman

Revan menarik lengan Alea dan memeluknya, dengan dada bidang, jujur Alea nyaman namun. Ia tidak mau jatuh terlalu dalam didalam pelukan Revan, ia berusaha untuk memberontak namun tenaga Revan memang lebih besar

"Le" panggilan itu membuat Revan melepaskan pelukannya.

Alvin menarik kasar lengan Alea dan merangkul gadis itu, "Mau lu apa?" Tanya Alvin pada Revan

Badboy Vs Fuckgirl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang