"Aku.. aku.. Uhm.. Merawatmu.. Lalu.."
Sontak Sarada seakan nafasnya berhenti saat sepasang mata gold itu menatapnya dengan tatapan penuh arti. Sarada tahu kalau Mitsuki menyukainya usai ia Boruto menceritakan semuanya. Tapi apa ini? Sarada berpikir apakah tanpa sadar dia juga telah menyukai pemuda berkulit pucat ini? Apa yang dia lakukan kali ini pasti bukan suatu kebetulan dan Sarada jujur saja bingung pada dirinya sendiri.
The Moon in My Heart
Tidak tahu apa yang merasuki Sarada hingga ia rela menemani Mitsuki hanya untuk memastikannya baik-baik saja dan sempat memasakkan makanan untuknya. Mungkin terasa berlebihan karena nyatanya meski sedang demam, Mitsuki sebenarnya tidak sakit separah itu. Tapi apapun itu, Mitsuki tetap menikmati saat-saat bersama Sarada di tempat ini.
Namun kebersamaan mereka terpaksa harus berakhir saat mereka menyadari hari yang semakin gelap. Bahkan mereka tidak menyadari waktu yang terus bergulir. Tak lama kemudian, ponsel Sarada berbunyi menunjukkan satu pesan masuk.
"Uhm, Mitsuki. Hari sudah mulai gelap. Aku mau pulang sekarang."
"Biar aku antar!"
"Ti-tidak usah. Kamu istirahat saja!"
"Ssst.. Tidak baik seorang gadis keluar sendirian di hari yang gelap."
"Hn, baiklah."
🍛🍛🍛
Konohagakure
10.00 PM
Mitsuki benar-benar mengantar Sarada dalam perjalanan pulang. Lagi-lagi Sarada merasa gelisah jika harus berjauhan dengan pemuda bermata gold ini.
"Mitsuki, maafkan aku. Aku tidak bisa tinggal denganmu terlalu lama. Ah, orang tuaku ingin aku cepat pulang karena mereka akan pulang lebih awal!"
"Apa kamu tidak suka kalau orang tuamu ada di rumah?"
"Aaah.. Bukan begitu, hanya saja.."
Tanpa terasa, mereka sudah sampai di depan pintu masuk rumah Sarada.
"Yah, orang tuamu mungkin sudah di dalam sana."
Sarada tersenyum dan meninggalkan ciuman manis di pipi kanan Mitsuki.
"Kita akan menghabiskan waktu bersama lagi besok!"
Mitsuki tersenyum lagi sebelum Sarada menghilang dari balik pintu di hadapannya.
🌯🌯🌯
Mitsuki melangkah perlahan menuju apartemennya. Tubuhnya masih lemah tapi dia berencana pergi sekolah besok.
"Yo, Mitsuki!"
Mitsuki menoleh ke arah pemuda berambut nanas yang berpapasan dengannya di jalan ini.
"Shikadai, apa yang kamu lakukan disini?"
Tanya Mitsuki sambil tersenyum ramah pada teman sekelasnya ini. Setidaknya sekarang ia punya teman selama perjalanan ke apartemen.
"Aku hendak membeli game baru dan tenda untuk berkemah besok."
"Berkemah? Besok?"
"Iya, apa Sarada tidak memberitahumu? Aku tidak sengaja melihatmu dengan Sarada tadi."
Mitsuki hanya menggelengkan kepalanya.
"Dia tidak mengatakan apa-apa padaku."
"Begitu ya? Hm.. kau harus ikut serta besok atau kau akan didenda oleh Boruto."
"Boruto?"
"Iya, dia ketua berkemah kita!"
Mitsuki tersenyum tipis karenanya, sedangkan Shikadai menatap aneh dengan alis terangkat sebelah.
"Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan dengan Sarada? Aku tidak pernah lihat dia sebahagia itu. Jangan-jangan.."
"Aku dan Sarada tidak sengaja bertemu di jalan."
Mitsuki sukses memotong ucapan Shikadai. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Shikadai tanyakan tapi harus ia urungkan karena Mitsuki sudah sampaidi depan gedung apartemen, dimana ia tinggal.
🥠🥠🥠
Kamar Sarada
10.30 PM
Malam yang larut tak kunjung membuat Sarada tertidur. Dia hanya memandang kamar orang tuanya dari balik pintu kamarnya yang terbuka sedikit. Mereka pasti sudah tidur sekarang.
"Aku harap, Mitsuki belum tidur."
Sarada mengambil ponselnya dan menghubungi Mitsuki. Sarada sepertinya belum puas setelah menghabiskan begitu banyak waktu di apartemen.
"Halo, Mitsuki. Kamu belum tidur kan?"
"Belum. Ada yang ingin kau sampaikan?"
Sebenarnya Mitsuki sudah nyenyak dalam mimpi sampai ponselnya berdering. Tapi dia rela menahan kantuknya demi Sarada.
"Aku tidak bisa tidur. Bisakah kamu mengobrol sedikit dengaku?"
"Iya."
Mitsuki setengah tertidur ketika dia mengatakan jawaban singkatnya barusan
"Baik! Aku lupa memberitahumu kalau besok teman-teman sekelas kita akan mengadakan perkemahan di luar desa. Aku harap kamu juga ikut, Mitsuki."
Mitsuki tersenyum sambil menutup matanya.
"Hmm... Aku ikut besok."
"Sungguh? Aku akan menjemputmu lebih awal! Aku yakin kamu akan lupa minum obat kalau aku tidak datang."
"Hmm.. Perhatian sekali!"
Ucap Mitsuki sedikit membuka matanya.
"Ya, aku akan menantimu besok."
Sebenarnya Sarada masih ingin berbicara lebih lama, tetapi dia mengerti keadaan Mitsuki dan dia tahu bahwa pemuda itu menahan kantuknya untuk memenuhi keinginannya, Sarada dengan segera mengakhiri pembicaraannya dan Mitsuki sepertinya tertidur lagi dengan sebuah ponsel bergulir dari tangannya.
Haduh.. Orang dah setengah melek diajak ngobrol🤣🤣🤣
Wkwkwkwk..😂😂😂
Jangan lupa vote dan kommen nya ya..🤩🤩🤩
Jaa-nee!!😘😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/231263109-288-k275240.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon in My Heart ( Revisi )
RomanceApa itu makna ciuman pertama? Adakah takhayul yang bisa terjadi secara nyata? Fist kiss di kisah ini akan menjawab bukti takhayul itu. Disclaimer : Mashashi Kishimoto, Mikio Ikemoto Pair : Mitsusara ( Mitsuki X Sarada ) Genre : Romance, Slice of lif...