The Moon in My Heart 4

297 36 19
                                    

Mitsuki melirikkan matanya tanpa sepengetahuan Sarada. Dari ucapannya terasa menyiratkan makna tersembunyi yang ia tujukan pada Sarada.

Sejenak, ia menyadari kalau hujan telah mereda saat sepasang mata goldnya melihat ke luar jendela. Sarada rupanya tidak menyadari kalau petir telah berhenti berbunyi. Gadis itu hanya diam meringkuk sambil menghabiskan sisa coklatnya dan Mitsuki tidak bisa menahannya lebih lama lagi atau orang tua Sarada akan menunggu putri mereka terlalu lama.

The Moon in My Heart



"Sarada, hujannya mulai reda. Apa kamu tidak ingin pulang?"

Sarada langsung menatap Mitsuki dengan wajah cemberut.

"Apakah kamu mau mengusirku?"

"Aku tidak bermaksud mengusirmu. Aku hanya penasaran, apakah kamu tidak khawatir kalau orangtuamu menunggu begitu lama?"

Mitsuki mulai khawatir karena ucapannnya benar-benar tidak meyakinkan dan seakan keliru. Namun setelah Mitsuki diliputi rasa bersalah, Sarada tiba-tiba tertawa puas karena usahanya mengerjai Mitsuki berhasil.

"Hahahaha.. Kamu kelihatan lucu saat takut! Bercanda Mitsuki, aku ingin pulang sekarang."

Mitsuki menganga karena perkataan Sarada. Tak terduga, akhirnya Sarada menunjukkan tawa di hadapannya.

"Tunggu, biarkan aku mengantarmu, Sarada."

Tawar Mitsuki sambil mengembangkan senyumnya lagi namun kali ini sedikit masam karena lelucon Sarada yang bahkan tidak lucu.

Mitsuki mengantar Sarada sampai ke rumahnya. Gadis itu menikmati waktunya bersama pemuda bekulit pucat itu, demikin pula yang dirasakan Mitsuki.Sebelum membunyikan bel rumah, Sarada mengatakan sesuatu di telinga Mitsuki.

"Terima kasih untuk hari ini, Mitsuki."

🍋🍋🍋



Konohagakure

Rumah Boruto

08.15 PM


"Aku akan mendengarkanmu kali ini. Jadi, mau bilang apa kamu padaku?"

Tanya Boruto sambil berbalik menghadap gadis berambut hitam dan berkacamata merah terbingkai di wajahnya.

"Boruto, apakah kamu marah karena aku sudah menampar sahabatmu?"

Tanya Sarada lalu bangkit dari tempat duduknya dan berdiri sejajajr di samping Boruto.

"Mengapa aku harus marah? Itu masalahmu dengan Mitsuki. Yah, gara-gara kejadian itu dia jadi berubah seperti orang stress yang sering termenung dan menyembunyikan wajahnya."

Boruto berpaling dari wajah Sarada. Ada rasa kesal yang menyelimutinya karena kejadian itu membuat Mitsuki sedikit berubah.

"Aku telah meminta maaf padanya. Dia memaafkanku."

Ucap Sarada sedikit berbisik seolah-olah ada yang mengganjal dihatinya.

"Apa itu benar? Kamu harus berterimakasih pada temanku itu karena sudah memaafkanmu setelah apa yang terjadi. Kalau aku jadi Mitsuki, aku akan mempersulitmu untuk memohon maaf padaku."

Ucap Boruto dengan cengiran bodohnya. Dia masih ingat dan mengerti tentang perasaan Mitsuki pada Sarada saat bertemu dengannya terakhir kali.

"Dasar bodoh! Mitsuki tidak akan mau jadi dirimu, bodoh!"

Sejenak Sarada menjeda kalimatnya. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa setiap kali ia berbicara tentang Mitsuki rasanya sangat menyenangkan, tidak seperti ketika dia membicarakan Boruto atau orang lain.

Boruto bisa melihat perubahan ekspresi Sarada saat ini. Suara riak sungai memecah keheningan malam. Di atas sana, bulan purnama menerangi malam dengan begitu sempurna.

"Hari ini adalah malam bulan purnama. Temanku itu pasti belum tidur karena memandang bulan."

Ucapan Boruto membuat Sarada penasaran.

"Jadi, Mitsuki menyukai bulan purnama?"

Boruto mengangguk, mengiyakan pertanyaan Sarada.

"Penasaran ya, Sarada? Aku tahu, kamu pasti sedang jatuh cinta padanya."

"A-apa? Ti-ti-tidak.."

Ucap Sarada dengan semburat merah menyebar di wajahnya.



Uhuk! Terlalu banyak gula disini!!😍😍

Jangan lupa vote dan kommennya ya..🤩🤩🤩

Jaa-nee!!😘😘

The Moon in My Heart ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang