The Moon in My Heart 8

254 29 6
                                    

Siapa pun akan merasa curiga jika seseorang yang tadi bersama  tiba-tiba menghilang selama hampir satu jam. Itulah yang dirasakan Boruto dan teman-temannya. 

"Di mana Mitsuki dan Sarada? Ketika semua orang sibuk mendirikan tenda, mereka menghilang untuk waktu yang lama."

 Boruto sangat marah pada dua teman yang tidak melakukan apa pun untuk membantu mereka mempersiapkan diri untuk berkemah. Sementara Shikadai dan Inojin serta teman lainnya merasa biasa-biasa saja. Bagi mereka, itu adalah hal yang wajar bagi sepasang kekasih yang tidak ingin diganggu saat berpacaran. 

"Sudahlah, Boruto. Mereka akan kembali sebentar lagi."

 Shikadai mencoba menenangkan Boruto yang tampak sangat tidak sabar. Chocho yang baru menyadari bahwa Mitsuki dan Sarada tidak bersama mereka langsung menanggapi kata-kata Boruto dan Shikadai. 

"Kalian benar-benar tidak peka! Kau ingat kejadian ketika Mitsuki dan Sarada berciuman? Itu ciuman pertama mereka dan kata-kata kuno yang menurutmu takhayul benar-benar terjadi!"

 "Apa?" 

Orang-orang yang ada di sana dengan kompak menjawab. 

"Masa depan mereka terikat oleh ciuman?!" 

Boruto kembali mengingat perilaku bodohnya saat itu. Benar-benar ceroboh tetapi menciptakan masa depan yang indah untuk Sarada dan Mitsuki. 

"Aku benar-benar bingung. Kalau saja Shino sensei datang bersama kita, dia pasti akan membuat semua masalah ini selesai." 

Boruto masih tidak mengerti juga pada hal ini. 

"Bagaimana lagi? Sensei mengajak kita ke perkemahan, tapi dia tidak bisa ikut dengan kita karena ia tidak bisa menahan kesedihan karena ia akan terpisah dengan murid-murid kesayangannya."

 Boruto menertawakan kata-kata Inojin. 

"Sepertinya kita harus banyak meminta maaf kepadanya karena sudah merepotkan selama ini. Hahahahaha!!! "

🥨🥨🥨



Mitsuki dan Sarada baru saja kembali ketika temannya mengumpulkan kayu bakar. Semua mata tertuju pada mereka, apalagi mata biru Boruto. 

"Kalian sengaja kabur dari kami." 

Boruto menunjukkan wajah yang sinis kepada sahabat dan teman masa kecilnya. 

"Maafkan kami, Boruto. Kami tidak pernah mengunjungi tempat yang indah ini sampai kami melupakan tugas yang kamu berikan. " 

Boruto hanya mendengus mendengar penjelasan Mitsuki. Tapi, hanya senyum yang bisa ditunjukkan Mitsuki kepada Boruto. 

"Jangan bersikap seperti itu pada sahabatmu, bodoh! " 

Sarada memulai perdebatannya lagi dengan Boruto. 

"Apa-apaan kamu? Aku bebas memperlakukan sahabatku sesuai dengan keinginaku dan kau tidak berhak mengaturku! " 

"Demam Mitsuki baru turun! Dia harus banyak istirahat tanpa melakukan kerja keras! " 

Boruto mendengus.

"Lalu bagaimana denganmu Sarada? Kau baik-baik saja dan kau harusnya membantu kami! " 

Sarada terdiam. Dia mencoba mencari alasan untuk mengalahkan Boruto. 

"Aku menemani Mitsuki! Aku takut sesuatu terjadi padanya. Bagaimana jika dia pingsan tiba-tiba? Kau tidak akan bisa membantunya! " 

Satu alasan yang kurang tepat dari Sarada tetapi berhasil membuat Boruto lelah berdebat dengan gadis yang keras kepala ini. 

"Terserah kamu!" 

Jangan lupakan Mitsuki dalam cerita ini. Dia diam sambil tersenyum pada perang yang terjadi di depannya. Dia hanya diam sambil tersenyum pada perang yang terjadi di depannya. 


Tepi sungai 

19.00 


Para remaja yang berkemah di tempat ini terlihat sangat menikmati aktivitas mereka. Terlihat Boruto bernyanyi dengan suaranya yang cukup menyakiti telinga diiringi gitar yang ia mainkan secara asal. Shikadai sedang bermain shogi dengan Inojin sementara Sumire dan gadis-gadis lain kecuali Sarada dan Chocho sedang mempersiapkan makan malam. Dan yang lain menepi dari kebisingan yang dibuat Boruto sambil menghabiskan waktu mereka untuk mengobrol.


Chocho ada di depan tendanya sambil makan keripik kentang. Lalu di mana Sarada dan Mitsuki yang tidak terlihat sedari tadi? Tentu saja mereka menghabiskan waktu bersama. Lebih tepatnya di tenda merah Saradayang tertutup rapat. Sebenarnya Boruto masih bingung dengan perilaku kedua temannya. Sebelumnya dia mencoba memanggil Mitsuki dari tenda birunya. Dia berhasil tetapi diam-diam Mitsuki menarik diri dari Boruto dan bertemu Sarada di tendanya. Boruto kembali untuk memaksa temannya untuk keluar tetapi Shikadai, Inojin dan Chocho melarangnya. Selama itu Mitsuki dan Sarada tidak keluar dari tenda. 

"Menyebalkan sekali! Apa yang mereka lakukan didalam? Boruto terus bergumam.

 🦪🦪🦪


 Lebih 30 menit sejak Mitsuki memasuki tenda Sarada. Dan selama waktu itu akhirnya Sarada dan Mitsuki keluar dari tenda merah di belakang Boruto. 

"Sarada, kamu dan Mitsuki belum makan malam. Ini, aku ambilkan!" 

Sumire memberi dua mangkuk kari pada Sarada. 

"Satu mangkuk saja, ketua kelas. Kita tidak bisa makan kari sebanyak itu."

Sekarang Sumire juga bingung melihatSarada yang sangat bahagia. Dia tidak pernah melihat Sarada dengan ekspresinya yang membuatnya terlihat lebih cantik. Mitsuki dan Sarada benar-benar ingin menghabiskan waktu mereka bersama. Tetapi ketika mereka memasuki tenda biru Mitsuki, Boruto segera mengeluarkan berkata sarkas.

"Ku kira kalian sudah mati di tenda."

"Maksudmu apa?" 

Boruto bangkit dan menatap Sarada. 

"Aku yang seharusnya bertanya seperti itu! Maksudmu apa? Apa yang kamu lakukan dengan Mitsuki sampai mengabaikan acara kita yang mungkin menjadi yang terakhir kalinya kita bisa bersama seperti ini! " 

Sarada terdiam mendengar Boruto. Dia sangat mengerti jika Boruto ingin menghbaiskan waktu dengan teman-teman sekelasnya sebelum hari kelulusan. Mitsuki juga memahami perasaan Boruto hari ini. 

"Ayo Sarada. Mari kita menghabiskan waktu bersama teman-teman." 

Sarada terpaksa mengikuti saran Mitsuki.

🥪🥪🥪

Boruto lanjt bernyanyi. Sementara Shikadai, Inojin dan yang lainnya kembali dengan aktivitas mereka. Tiba-tiba..


 "Kyaaaaa !!!" Pekikan Chocho membuat yang lainmemperhatikan apa yang dilihat gadis berambut coklat itu. 

"Mi-Mitsuki .." Ucap Boruto menurunkan alisnya.

 "Apa-apaan mereka?" 

 Ucap Shikadai. Mereka terkejut melihat Mitsuki yang sedang menyuapi Sarada kemudian secara bergantian Sarada menyuapi Mitsuki. 

"Tidak heran dia hanya meminta satu mangkuk. Ternyata..." 

Chocho segera membuang muka dan diikuti oleh teman lain. 

"Anggap saja tidak ada yang terjadi." 

Ucap Shikadai sesekali melirik sepasang kekasih yang tidak ragu menunjukkan kedekatan mereka.



Wkwkwkwkwkwk..🤣🤣🤣

Oke, maaf lama update nya..😁😁

Yosh, jangan lupa vote dan kommennya ya..🤩🤩

Jaa!!😘😘

The Moon in My Heart ( Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang