3. fagos.

57 24 2
                                    

"Curang bukanlah solusi, tapi awal dari kehancuranmu sendiri."



"Siapa sih yang bakal kita lawan?" Kenen kesal, Mereka sudah berada di sirkuit. Sudah lumayan lama mereka menunggu. Tapi, lawan mereka tak kunjung tiba.

"Ada," Jawab Xay, menambah rasa penasaran dari ketiga temannya.

Diasana juga ada Hilary yang ikut. Dia tidak penasaran dengan lawan mereka. Dia bahkan bodo amat. Yang penting dia ikut.

"Itu," Ujar Xay ketika melihat tiga orang yang sedang berjalan ke arah mereka.

Kenen, Devan dan Farrel tekejut melihat siapa lawan mereka malam ini.

FAGOS.

Walaupun kemampuan Xzaveryz Sudah tidak diragukan lagi, tapi jika di sandingkan dengan Fagos, mereka tetaplah harus waspada. Fagos bukan terkenal karena kemampuan mereka. Fagos terkenal kejam. Apapun yang mereka inginkan, harus mereka dapatkan. Bahkan kemenanganpun.

Fagos sering menang dalam pertandingan. Hanya saja, mereka menang dengan cara yang tidak baik. Entah dengan kekerasa, atau kecurangan.

Walaupun begitu, Xzaveryz yang dibentuk oleh Xay, tidak pernah kalah dalam pertandingngan apapun. Termasuk melawan Fagos. Oleh karena itu, Aaron -ketua Fagos- sangat menginginkan kekalah Xzaveryz ditanganya.

Jika Aaron memiliki seribu satu rencana bermain curang, maka Xay, memiliki seribu dua rencana untuk menjatuhkan Aaron.

"Udah siap kalah?" Tanya Aaron dengan nada meremehkan, ketika sudah sampai didepan anak Xzaveryz.

"Ngaco lo!" Ujar Kenen dengan nada ketus.

"Siaㅡeh, ada cecan nih," Ucapan Aaron terpotong karena melihat keberadaan Hilary. Sontak Hilary langsung menatap tak suka pada Aaron.

Xay yang tadinya diam, langsung menatap ke arah Aaron dengan tatapan sinisnya. Dia tidak suka jika Hilary digoda cowok lain.

"Kenapa? Pacar lo ya?" Aaron kembali bertanya karena tidak ada yang merespon ucapannya tadi.

"Bukan," Jawab Xay singkat.

"Oh, yaudah. Kenalin, gue Aaron Baker, ketua Fagos," Aaron berucap sambil menyodorkan tangannya didepan Hilary untuk salaman.

Belum sempat Hilary bicara, sudah terpotong oleh Kenen. "Huss! Sana lo! Jangan deket-deket dia!" Ujar Kenen yang sudah berdiri didepan Hilary. Menghalang agar Hilary tidak di apa-apakan oleh Aaron.

Dengan perasaan kesal karena uluran tangannya tidak dibalas, Aaron kembali menarik tangannya. "Oh jadi dia pacar lo?" Tanya Aaron penasaran.

"Bukan,"

"Ya terus? Apa salahnya gue kenalan?"

Kenen yang sudah tersulut emosi karena perkataan Aaron, "Dia kembaran gue!"

"Oh, yaudah sih ya. Gak minat gue sama cewe tepos," Ujar Aaron membela.

Perkataan Aaron membuat Hilary tersindir. Dia tidak suka jika dirinya dikata-katai. Dia memiringkan badannya yang berada di belakang Kenen, agar dapat melihat Aaron. "Sembarang lo kalo ngomong!" Ucap Hilary dengan nada tinggi.

Hilary memang terlihat mungil karena dia hanya menggunakan celana legging dan hoodie oversized.

"Emang kenyataannya," Ucap Aaron dengan santai.

"Dasㅡ" Ucapan Hilary terpotong oleh Xay.

"Diem. Kita disini mau tanding!" Ujar Xay dengan sedikit nada tinggi, membuat orang-orang yang berada didekatnya terdiam.

HILERI [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang