5. menyesal.

44 16 0
                                    

"Jangan mengambil keputusan ketika sedang marah."



Belum ada sehari, seantero sekolah sudah tau kejadian pagi tadi. Dimana, Gayatri memutuskan hubungannya dengan Xay. Sang primadona dimata siswi-siswi SMA Xavier.

Bukannya sedih karena ada yang putus hubungan, mereka malah senang. Maupun siswa atau siswi.

Jika para pria senang karena Gayatri sudah tidak memiliki pawang, maka para gadis pun begitu.

Akhirnya mereka memiliki kesempatan kembali untuk bisa menjadi pacar Xay, maupun Gayatri.

Sama seperti siswa dan siswi yang lain, ketiga teman Gayatri pun kaget dengan berita panas itu.

"Awas ntar lo nyesel," Peringat Kyla -sahabat Gayatri- pada Gayatri.

"Hiks..Hiks.. Gue benci sama dia!" Ujar Gayatri sambil sesegukkan.

"Tapi lo sayang kan?" Skakmat. Bukannya mereka menghibur Gayatri, tapi mereka malah semakin menyudutkannya.

"Hiks.. Hiks.. " Gayatri hanya bisa menangis. Dari tadi pagi, mereka ber-empat membolos kelas. Mereka menemani Gayatri untuk bergalau-galauan dirumah Fany.

"Makanya, kalo mau mutusin sesuatu, jangan buru-buru. Nyesel kan lo," Peringat Rosa.

"Hiks.. Bukannya nenangin, lo pada malah mojokin gue!" Gayatri geram sendiri dengan ketiga sahabatnya itu. Dia sudah sedih, bukannya dikasih solusi, malah makin mojokkin!

"Ya lo sih, maen ceplas-ceplos aja," Ujar Kyla dengan santainya tanpa beban, dengan mata fokus ke arah handphone yang berada ditangannya.

"Nah iya, emang, lo dapet tuh foto dari mana?" Tanya Rosa seakan teringat dengan foto yang ditunjukkan Gayatri pada mereka.

Gayatri mulai mengelap bercak-bercak air matanya dipipi, dan mulai berusaha menghentikan tangisnya.

"Semalam Aaron chat gue, terus dia ngirimin tuh foto," Ujar Gayatri masih menetralkan suara serak sehabis menangisnya.

"Lah!?" Pekik Fany, Kyla, dan Rosa bersamaan.

"Kenapa?" Gayatri heran. Ada apa dengan temannya? Kenapa mereka heboh?

Fany dengan tanpa berdosanya, menyentil dahi Gayatri dengan tidak santai. Gayatri meringis kesakitan, kemudian memarahi sang pelaku.

"Sakit bego! Lo kenapa sih!?"

"Lo yang kenapa Gayatri! Lo bodoh apa gimana sih?" Ujar Fany gemas dengan Gayatri.

"Lo kan tau kalo Aaron tuh musuh besarnya Xay bego!" Kyla berucap sambil kembali menyentil dahi Gayatri.

Gayatri terdiam.

Benar.

Aaron dan Xay itu bermusuhan.

"Aaaarghh!" Gayatri berteriak histeris sambil menjambak rambutnya kasar.

Kenapa dia bisa sebodoh itu? Kenapa dengan mudahnya dia percaya akan perkataan Aaron yang notabenya musuh Xay?

Gayatri berfikir sejenak.

HILERI [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang