29th of August 2008
KRING...!! KRING...!!
Hari ke tiga.hari dimana jam alarm miliknya berdering tepat disamping kasur yang sedang ia tiduri.namun ia hanya mematikannya dan kembali tidur. Ini pasti jam kerjanya. Aku tidak bisa tinggal diam, aku harus membangunkannya. Lalu aku menampakkan diri dan mencoba menyentuhnya, dapatkah aku? Perlahan aku mendekatkan jari telunjukku untuk menyentuhnya. I can't. berfikir. berfikir. berfikir.BAM.kenapa tidak terfikir olehku,dia dapat mendengarku!
"BANGUN BANGUN BANGUN !!!!" jeritku berulang kali sampai akhirnya ia membuka mata dan aku bersembunyi
"Huh?apa?"dia seperti mengigau tapi entahlah aku tidak mengerti yang pasti dia langsung bergegas mandi dan bersiap pergi ke kantor.Aku mengikutinya. Mobil miliknya diparkirkan di salah satu gedung photography art di jakarta.what.what.what.dia seorang fotografer? atau dia pengurusnya? Kau pasti bercanda.
------------
kulihat papan nama diatas meja bertuliskan 'Tn. Ridwan'
"Kau tidak dapat menjual ini semua pada kami Tom" ucap lelaki yang sudah agak tua sambil melempar lembut semua foto yang ada di tangannya. Jadi namanya Tom .Mata tom membulat kaget.
"Aku bersusah payah mengambil foto foto itu pak, apa yang salah?" tanya Tom. Aku memperhatikan foto yang sepertinya diambil oleh Tom.basic. Kenapa dia harus bersusah payah mengambil gambar seperti itu? honestly banyak orang dapat mengambil gambar seperti itu dan jika aku ditawarkan foto itupun sudah pasti aku menolaknya.
"Jika kau bertanya apa yang salah,kau tau pintunya berada dimana"
"Tolong beri aku kesempatan lagi, pak" pinta tom, Tn Ridwan mengambil nafas panjang.
"Baiklah,hanya tinggal satu kesempatan lagi, datanglah saat kau yakin foto fotomu layak untuk dijual" ujar Tn. Ridwan
"Terimakasih" ucap Tom lalu meninggalkan ruangan Tn.Ridwan.Tom kembali kedalam mobilnya, dia diam beberapa menit sambil mencengkam setir mobilnya, dia terlihat sangat marah, bingung,depresi?
"Fuck!!!" Tom memukul setirnya.Melihatnya seperti ini membuatku sedih dan agak takut, aku tidak dapat menampakkan diriku jika dia tidak tenang,dia pasti akan mengusirku,Tidak itu tidak boleh terjadi,aku harus sabar menunggu saat yang tepat.Harus.
-------------
Aku berencana mengunjungi alyssa hari ini,tapi dia pasti masih di kampusnya.Ok.ayo kita ke kampusnya. Sekejap aku sudah di kelas yang sedang diikuti alyssa.Mataku langsung tertuju pada seorang wanita dengan pakaiannya yang simple but fab af. Alyssa.tunggu, apa dia tidur? aku berjalan menghampirinya untuk memastikan.Yap. Dia tidur.
"Hey alyssa!kau tidak boleh tidur!kau akan tertinggal" kataku,siapa tau ada keajaiban dia bisa mendengarku.but no.tidak biasanya alyssa tidur pada saat jam pelajaran.tapi yasudahlah mungkin dia sedang lelah. Aku menunggunya terbangun.
"Alyssa" panggil perempuan disampingnya. Syukurlah ada yang berinisyatif membangunkannya
"Alyssa" ulangnya, sekarang dia menggoyangkan tubuh alyssa sampai alyssa mengangkat kepalanya dan hanya memberikan temannya itu senyuman lemah tanpa mengucapkan satu katapun.Sepanjang kelas dia tidak terlihat senang, dia terlihat murung, dia terus mencoret coret kertas dan kelihatannya ia sama sekali tidak mendengarkan materi yang diberikan oleh dosen.what the hell is wrong with her. Akhirnya kelas selesai, Alyssa kembali kerumahnya.Tidak ada senyum yang terbentuk dari bibirnya. Dikamar ia langsung memasang earphonenya dan berbaring dikasur. Apa dia sakit? tidak ada semangat sama sekali dari dirinya. Tidak lama ia mulai tertidur, dia sangat terlihat damai dalam tidurnya, dia begitu cantik.Alyssa adalah primadona para lelaki. Tubuhnya sudah seperti model, rambutnya yang hitam pekat menambah dayatarik dari dirinya. Jika aku seorang pria aku pasti akan menikahinya.
"Aku sangat bosan." kata Alyssa bertopang dagu
"Yup, tidak ada topik yang bisa dibicarakan." jawabku sambil menjatuhkan kepala ke atas meja.
"Ngomong ngomong,sudah lama kita tidak fangirl ya?" Kata Alyssa padaku
"Iya, kita terakhir fangirl umur 15tahun, yaa mungkin sekarang masih ada tapi tidak sebanyak sudulu hahaha"aku menatapnya
"Kau ingat saat setiap pagi kau akan menyapaku dengan sebutan Mrs.Styles? itu sangat konyol" lanjutku
"Ew gross! jika di ingat ingat lagi itu sangat konyol, yaTuhan saat itu kita sangat gila." Alyssa menepuk meja dan tertawa lantang
"Apa kau mau memulainya lagi?" Tanyaku
"Apa?"
"Menyapaku Mrs.Styles setiap paginya" aku tertawa kecil menatapnya
"No fuckin way" dia menggerakkan kedua tangannya ke udara
Aku mengangguk dan diam sejenak "jika aku mati dan aku mendengarmu memanggilku Mrs.Styles pasti aku akan bangkit dari kematianku!" tawa alyssa memenuhi ruangan kelas, senang dapat membuatnya tertawa, aku harap aku selalu dapat berada disampingnya, aku harap.
***
Mulutku terjatuh ketika aku melihat keadaan rumah Tom, ini bukan hanya berantakan, ini hancur ! Apa yang sebenarnya terjadi disini. Seketika aku mencemaskan Tom,mungkin saja dia memiliki hutang lalu ditagih namun dia tidak bisa melunasinya dan rumah ini di hancurkan lalu tom? dia. dia--tidak.
"Tom?" Aku berjalan masuk menuju dalam rumahnya
"Tom?"
"....."
"Tom kau baik baik saja?" Aku terus berjalan mencarinya ke kamar,dapur, kamar mandi namun tidak ada.
"Hey," aku melompat kaget mendengar suara dibelakangku,seketika aku membalikkan badan dan menemukan Tom dengan sebotol vodka di tangannya. Wajahnya sudah memerah matanya sayu dan rambutnya sudah tidak beraturan.
"Apa yang kau lakukan dirumahku, huh?" tanya Tom, dia mengambil langkah maju dan aku mengambil langkah mundur, aku sedikit takut, untuk apa aku takut? dia tidak dapat melakukan apapun padaku justru dia yang akan lari ketakutan.
"Hey,aku bertanya padamu,"
"Jangan.menyentuhku" aku mekankan setiap kata
"Kenapa? apa yang akan kau lakukan? berteriak?aaaa help" dia mengejekku, aku hanya terdiam. Sampai akhirnya ia mencoba mengelus pipiku.
"A-apa?!" Dia mencobanya berulang kali tetapi tetap sama. Tembus.
"Aku sudah memperingatkanmu" kataku, dia mabuk bukan? dia pasti akan lupa dengan kejadian ini. Belum saatnya dia tau, apalagi seperti ini caranya.
"Kau hantu! aku tidak takut padamu!" serunya
"Aku bukan hantu, Tom please-"
"Kau tau namaku hantu cantik? apa kau sudah lama disini? Tanyanya sambil meneguk vodkanya kembali.Aku tidak menyangka dia suka minum juga, lagipula dari mana ia mendapatkan uang untuk membelinya? Ugh kenapa harus dia yang dapat melihatku?!
"Jawab aku!!!" Tom membentakku
"T-tidak, hanya dua hari yang lalu"jawabku, Tom menatapku tajam dia terus meneguk vodka yang ada di tangannya
"Tom berhentilah minum" pintaku. dia tidak mendengarkanku.
"Tom kubilang be-"
"Dammit! Shut the fuck up bitch" what.
"Pergilah! urusi urusanmu sendiri!" lanjut Tom berteriak di depan wajahku.
Apa yang harus kulakukan? seandainya aku bisa menyentuhnya aku akan merebut vodka itu dari tangannya.
"Kau harus membantuku" pintaku, Tom tertawa kecil dan menjauh dariku
"Aku saja tidak dapat mengurus hidupku sendiri, kau memintaku untuk membantumu?!" Jawabnya. Memang benar, hidupnya sudah berantakan, ditambah kedatanganku pasti hidupnya akan lebih berat tapi aku terlalu egois untuk melepasnya,aku memerlukannya, hanya dia jalanku untuk berkomunikasi dengan keluargaku, aku tidak dapat melepasnya. Tidak. Aku harus memohon padanya, tapi tidak sekarang,tidak akan ada gunanya, aku akan kembali lagi nanti,mungkin besok? Setelah dia sadar? aku harap dia akan menerimaku.
"Selamat malam, Tom,"
KAMU SEDANG MEMBACA
40days
RandomAkhirnya aku menyadari bahwa semua ini bukan tentangku dan bukan juga tentang mereka. Namun ini tentang mereka dalam kenanganku. Lalu semuanya terlihat pudar yang kulihat gelap dan aku merasa....menghilang