8. Hanya Untuk Seekor Ikan

460 102 27
                                    

Pagi ini suasana sedikit mendung, saat Kang Daniel mengayuh sepedanya, dia merasa tangannya membeku karena dingin. Cuaca memang sudah berubah, hawa panas mulai hilang digantikan hawa sejuk yang cenderung dingin.

Di pintu masuk rumah Ong Seongwoo, Ong Seongwoo tengah berdiri dengan barang-barang yang sudah dia siapkan, dia sedang menunggu Kang Daniel, dengan pakaian kasual musim dinginnya. Ini adalah pertama kalinya Kang Daniel melihat Ong Seongwoo dengan pakaian seperti itu. Biasanya dia selalu melihat Ong Seongwoo dengan seragam atau baju lengan pendek.

"Ternyata kau bisa merasakan hawa panas dan dingin juga."

Ong Seongwoo menunjukkan senyum yang sangat bijaksana. Dia mengambil pancing di sampingnya dan secara tiba-tiba menendang kaki Kang Daniel dengan keras.

Kang Daniel merasakan gelombang api menjalar di kakinya. Dia menghela napas keras setiap kali rasa sakit terasa, sementara Ong Seongwoo menuntun sepeda Kang Daniel masuk ke halaman rumahnya. Mereka sudah berencana untuk berjalan ke tempat memancing.

Sepanjang jalan, Kang Daniel sengaja berjalan dengan kecepatan lebih lambat. Dia menatap punggung Ong Seongwoo untuk waktu yang lama. Dalam kepalanya dia berpikir, bagaimana bisa baju yang biasa digunakan orang pada umumnya menjadi lebih stylish jika digunakan Ong Seongwoo . Hal itu sedikit mengganggu pikiran Kang Daniel, dia bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan matanya, atau memang Ong Seongwoo memiliki sebuah aura yang membuat semua barang yang dia pakai menjadi lebih bernilai.
Dia terus mencari jawaban dari pertanyaan tidak penting tersebut, hingga mereka sampai disebuah lahan memancing yang tidak terlalu besar, namun memiliki kualitas air yang lumayan bagus.

"Ini dia."

Ong Seongwoo duduk diatas tanah yang berumput. Dia dengan rapi mengurai tali pancingnya, membuka kaleng, mengeluarkan umpan, dan memasukkannya ke kail pancing. Kemudian dia melempar umpan.

Kang Daniel berjalan mendekat kearah Ong Seongwoo .

"Setelah kita memancing, haruskah kita membayar apa yang kita tangkap?"

Ong Seongwoo melirik Kang Daniel,kemudian mengoceh dengan pedas, "Apakah kau pikir ini taman memancing, kau lihat tidak ada satu orang pun disini."

Kang Daniel mencubit wajah Ong Seongwoo dan berpura-pura marah, "Bisakah kau berbicara lebih baik kepadaku, setiap kali kau berbicara nadamu selalu sepedas cabai."

Ong Soengwu bergeser, kemudian perlahan mengalihkan tatapannya yang tajam ke arah Kang Daniel.
" Akan kuberitahu ini, aku sangat membenci orang yang mencubit wajahku."

Kang Daniel mencubit pipi Ong Seogwoo lagi.

Ong Seongwoo kesal, dia memarahi Kang Daniel tepat di depan wajahnya, "Apakah kau tidak normal?"

Kang Daniel membuka kancing kemejanya, meperlihatkan tubuh six-packnya dengan bangga mengangkat sudut bibir kirinya dan berkata, "Apakah menurutmu aku terlihat seperti itu?"

Ong Seongwoo memberikan ekspresi mencemooh, "selain memamerkan semua otot-otot bodohmu itu, apa lagi yang bisa kau lakukan?"

"Mencubit pipimu."

......

Lima menit kemudian, Ong Seongwoo pindah ke tempat dengan jaraknya sekitar sepuluh meter dari Kang Daniel, dia duduk dengan tenang sambil terus mengecek pelampungnya, lingkungan sekitarnya menjadi jauh lebih tenang dan damai, hal itu membuat ikan mulai memakan umpannya, pelampung pancing Ong Seongwoo bergerak sedikit.

Wing wing wing wing, boomerang

Telepon Kang Daniel tiba-tiba berdering, mengejutkan ikan yang hampir Ong Seongwoo tangkap. Saat Ong Seongwoo menarik pancingnya, dia tahu dia tidak mendapatkan apapun.

R E V E R I E | OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang