22. Obrolan Masa Depan

570 78 22
                                    

Tubuh tanpa busana Kang Daniel rubuh diatas tubuh Ong Seongwoo . Pipinya yang terbakar bersarang di dekat bahu Ong Seongwoo , dia memeluk anak itu erat-erat. Kang Daniel merasakan perlawanan Ong Seongwoo belum meredah.

Ong Seongwoo menekan tulang pipi Kang Daniel, mendorongnya beberapa inci ke belakang dengan kekuatan biasa.

Kang Daniel akhirnya menyerah.

Dia tersenyum sambil berbaring di samping Ong Seongwoo .

Ada keheningan diantara mereka, hingga Kang Daniel mengangkat ujung mulutnya sedikit, " Seongwoo .."

" Apa?" Seongwoo menyela kata-kata Kang Daniel.

" Kenapa kau begitu galak? Aku hanya ingin mengatakan sesuatu."

Kang Daniel bergerak mendekat.

Ong Seongwoo mendorong Kang Daniel dengan tangannya. " Katakan saja dari sana!"

" Tapi jika aku bicara disini, suasananya akan berbeda." Kang Daniel menarik Ong Seongwoo ke dalam pelukannya, suaranya lembut dan tulus, " Aku akan bisa sangat mencintaimu."

Dibawah malam yang sunyi, hati Ong Seongwoo sedikit mengigil saat mendengarkan kata-kata yang dibisikan tepat ditelinganya.

" Aku akan sangat mencintaimu, untuk menebus semua cinta yang telah hilang. Aku sangat mencintaimu, itu sebabnya aku tidak akan pernah berhenti untuk membuatmu bahagia. Aku akan menghapus semua ke khawatiranmu."

Kang Daniel meraih ujung selimut, menariknya dengan keras, kemudian dia menutupi dirinya dan Ong Seongwoo . Dia masih memeluk pria disampingnya, tanpa meninggalkan celah diantaranya, dia kembali menempelkan bibirnya ke telinga Ong Seongwoo .

" Tidurlah dengan nyenyak, aku yakin semua akan baik-baik saja."

Malam itu, suasana sangat sejuk, Ong Seongwoo tidur dengan nyanyak dipelukan Kang Daniel.

__________

Keesokan paginya, Ong Seongwoo meletakkan tas sekolahnya saat ketua kelas berjalan kearahnya sambil menggaruk kepala.

" Seongwoo , ada sesuatu yang perlu aku katakan, keluar sebentar!"

Ong Seongwoo keluar dari kelas, sementara Kang Daniel mengikutinya dari belakang.

Ketika ketua kelas melihat Kang Daniel, hatinya bergetar. Dia menggunakan matanya mengisyaratkan kepada Ong Seongwoo .

Bisa tolong minta dia untuk masuk dulu, aku tidak tidak bisa mengatakannya.

Ong Seongwoo juga tidak ingin membiarkan Kang Daniel mendengarnya, jadi dia menyuruh anak itu untuk masuk.

" Masuk dulu sana."

Wajah Kang Daniel tegas,
" Aku ingin tetap di sini dan mendengarkannya?"

Ong Seongwoo menghela napas,
" Apakah boleh untuk kau mengatakannya secara langsung, Aku sudah mempersiapkan mental."

Ketua kelas menarik napas dalam-dalam, lalu dengan ceria berkata.

" Kata dokter sekolah kemarin aku menyebarkan rumor yang tidak jelas, jadi ketika aku mengambil hasil tes, hanya hasil kelas kita yang tidak keluar, saat aku tanya kenapa , dia mengatakan bahwa ada kasus positif dikelas kita, aku melihat namamu diberikan tanda dengan bolpoin berwarna, saat aku bertanya apa maksudnya, seorang asisten mengatakan bahwa tanda itu menunjukan meereka positif virus itu. Jadi aku memberi tahumu, tapi ternyata itu tidak benar, asisten itu tidak paham, kalau yang diberi tanda artinya memiliki antibodi yang baik."

Kang Daniel membuka mulutnya untuk bertanya, " Jadi maksudmu hasil antibodi Ong Seongwoo adalah yang terbaik."

" Ya, bisa dibilang begitu."

R E V E R I E | OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang