1# Seoul

878 71 4
                                    

Aku adalah murid kelas 3 sekolah dasar tahun ini, perkenalkan namaku Namjoon, Kim Namjoon. Aku pindahan dari Ilsan, keluargaku pindah ke Seoul satu tahun lalu, jadi aku bersekolah disini sejak kelas dua sekolah dasar.

Aku datang menyusuri lorong menuju ke kelasku di sekolah ku yang cukup luas ini. Dengan beberapa buku yang aku gendong di tanganku.

Aku bahagia di sekolah ini, sangat bahagia.

Bruk

"Argh"

"yah, lihat teman-teman Namjoon jatuh"

"bangunlah kutu buku!"

"hei, tolong lain kali jika berjalan perhatikan depan, jangan perhatikan tumpukan buku itu"

"oh iya, nanti ada ulangan, tolong beri aku jawaban ya anak pintar, awas saja kau!"

Aku yang tersungkur pun lekas membersihkan bukuku yang berserakan. Ah, bagaimana ini kacamata ku, jatuh. Berdebu?

"ah, tidak lihat itu kacamatanya berdebu, pasti dia tidak bisa mengikuti ulangan hari ini"

"ah, maafkan aku Namjoon-ah, apa kau ingin ku belikan yang baru? Kau pasti tidak bisa membeli yang baru bukan?"

Aku lekas memakai kacamataku kembali dan berdiri ke hadapan teman-temanku yang menabrakku tadi.

"tidak, tidak usah, aku kembali ke kelas dulu"

Aku lekas berlalu dari hadapan mereka

"ah, lihatlah Namjoon yang malang itu"

"dia tak pantas di sini hahaha"

"iya, hahahaha dasar anak tidak tau diri"

Aku mendengar mereka tertawa bahagia karna kondisi ku saat ini, jujur aku hanya bisa diam diam dan diam, jika aku melawan maka tamatlah riwayatku sebagai siswa di sini.

Maaf, aku berbohong pada kalian bahwa aku bahagia disini, karna sebenarnya ini lah kebiasaan ku di sekolahku.

Aku tidak memiliki teman dari kelas dua. Bukan karna statusku yang anak pindahan. Tapi, karna ekonomi orang tua yang berada di atas rata-rata di seoul. Dalam kata lain, mereka adalah anak konglomerat bukan seperti aku anak dari seorang pegawai kantoran biasa.

Maka dari itu, teman ku di sekolah ini adalah buku-buku di perpustakaan, hanya mereka teman ku sejak aku pindah kemari

04.00 Sore, WKS

Bel pulang sekolah berbunyi.  Akhirnya aku bisa bernafas lega karna penderitaan ku sudah berakhir di sekolah hari ini.

Aku hendak menuju gerbang sekolah hingga...

Blak

Sebotol air mineral di lemparkan begitu saja padaku.

"Hei kutu buku! Berikan botol itu padaku"

Aku pun mengambil botol itu dan memberikan buku itu pada teman ah maaf murid itu. Murid yang tadi menabrak ku saat hendak ke kelas, dan terus saja menyebut namaku saat ulangan tadi.

Aku sudah berada di hadapannya dan memberikan botol tersebut.

"terimakasih" Ucapnya sembari mengambil botol  itu.

Aku rasa urusan ini sudah selesai, waktunya untuk pulang.

"Hei, Tunggu!"

Aku mengurungkan langkahku.

"kenapa kau tidak memberimu jawaban tadi?"

"aku?"

"Siapa lagi, jika bukan dirimu kutu buku!"

"Ah, maaf aku tidak mendengarmu tadi" Ucapku bohong.

"alah, Bohong"

Dia membuka tutup botol itu.

Byur...

thank you [END] || Friendship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang