Joohyun membolak balik majalah yang ada diatas meja, sudah lima belas menit dia duduk diruang tunggu membaja majalah QUARTERLIFE yang sudah dia baca dari awal sampai akhir. Namun orang yang dia tunggu tidak muncul muncul juga.
Beberapa hari yang lalu, Seokjim menyebut nyebut soal temannya yang mencari cari fotografer untuk sebuah majalah lifestyle bulanan.
Joohyun sudah berpikir pikir sejak tahu ibunya bekerja keras untuk biaya hidup dan kuliahnya namun tetap memasang wajah ceria didepan Joohyun, seolah hidup mereka yang seperti ini bukanlah persoalan besar.
Tapi Joohyun sadar ibunya juga tersiksa. Ibunya berusaha untuk kuat. Berusaha untuk memulai semuanya dari awal. Kenapa dia sendiri tidak mencoba memulai juga ?
" Mana sih temen lo ? Uda setengah jam, nih " tanya Joohyun kepada Seokjin yang duduk santai disebelahnya.
" Lagi rapat, bentar lagi katanya "
Tepat saat itu, pintu kaca bening didepan Joohyun terbuka. Seorang perempuan cantik yang berpenampilan elegan dengan rok soan selutut dan blus putih muncul, menyapa Seokjin dengan ramah
Menyusul pelukan hangat diantara keduanya." Ini Seul sepupu gue " kata Seokjin mulai memperkenalkan Joohyun.
Perempuan cantik itu menoleh padanya dan tersenyum lebar " Hei, gue Seulgi ".
" Joohyun " jawab Joohyun membalas menjabat tangan Seulgi.
" Fotografer ? "
" Hobi " jawab Joohyun, nyengir lebar.
" Weits, jangan salah. Pialanya bejibun!" kata Seokjin melebih lebihkan.
Seulgi tertawa. " Gue sebenernya nyari orang yang bisa jadi wartawan juga. Punya pengalaman menulis nggak ? " tanyanya.
Joohyun mengangguk antusias. " Kebetulan pernah jadi anggota redaksi koran kampus."
QUARTERLIFE merupakan sebuah majalah lifestyle yang baru aktif satu tahun belakangan. Tim redaksinya juga tidak terlalu besar. Hanya ada satu wartawan utama yang kesulitan menangani semua liputan.
Menurut Seokjin, Seulgi membutuhkan tenaga seperti Joohyun. Seulgi lalu menanyakan bagaiman jika nanti dia kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan kuliahnya.
"Seul,".sergah Seokjin sebelum Joohyun menjawab. "Dia masih kuliah. S1 lagi. Kasih kelonggaran dikitlah."
Joohyun buru buru menimpali , berkata bahwa dia bisa mengatasi ini. Dia pasti bisa membagi waktu antara kuliah dan pekerjaannya. Dia juga menambahkan bahwa semester depan dia sudah akan skripsi. Hanya kurang sebulan sebelum dia menyelesaikam semester ini.
" Oke oke yang penting nggak ganggu jadwal kuliah lo kan ? Sip, bisa diaturlah kalau begitu. " kata Seulgi.
" Kapan bisa mulai kerja ?"
" Hari ini bisa, kok."
" Oh nggak ada kuliah ?"
Joohyun nyengir lebar. " Sebenarnya sekarang kuliah sedang berjalam. Adalagi manti jam dua. Besok free"
"Oke kuta mulai besok saja. Ada wawancara eksklusif dengan pelukis terkenal Victor Adrian Wijaya (V) . Kamu bisa mulai bekerja dengan mewawancarai dia besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken
FanfictionSebuah awal yang tak pernah kuduga sebelumnya, membawaku kedalam cinta yang juga tak pernah kurasakan sebelumnya 18+ Vrene area, harap membaca deskripsi terlebih dahulu