0,09

70 13 2
                                    

Kalo kalian bisa nge-imbangin antara baca sama vote Aghu bakalan Double update:"

Aku saranin baca Chapter 8 takut lupa,soalnya ga update 2 minggu kkkk.

Happy Reading♥️

"Cih,mau dulu mau sekarang,dia tetap milikku!"

Bugh!

Mereka melanjutkan baku hantam yang sempat tertunda.

Raemi yang melihatnya merasa jengah,Hey...mereka itu sudah tua!,mereka tampak seperti remaja umur 17 tahun.

"HEY!!JANGAN BERANTEM DI RUMAH GUAAAAA!!!"

Raemi berteriak keras,sampai Sojin ikut keluar dari kamarnya.

"Dad,Pah,kalian kenapa?"

"Sojin masuk kamar dulu yaaa,nanti Mommy tidur sama Sojin deh..."

"Oke mam"

Setelah Sojin pergi ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya,Raemi menatap tajam kadua pria yang sama-sama saling menarik kerah baju.

"Pulang..."

"Ta–"

"PULANG!!"

Dengan perasaan kesal mereka berdua keluar,tentunya Wooseok yang emosi memilih berjalan duluan dan langsung pergi dengan mobilnya.

Seungwoo yang melihat Wooseok sudah pergi,ia buru-buru memasuki apartment dan manaiki lift.

Saat sudah di depan apartement Raemi,ia segera memencet bel.

Sekitar 4 menit akhirnya pintu apartement tersebut terbuka.

"Apalagi sih ka—EHHH!"

Tiba-tiba saja Seungwoo pingsan dan menubruk badan Raemi.

Tentunya bukan rekayasa,karna sedari tadi Seungwoo merasa badannya berat dan tidak enak.

🍂🍂🍂

Seungwoo merasa kepalanya yang benar-benar pusing.

Ia menemukan handuk putih kecil di atas keningnya dan beberapa plester di wajahnya.

Tak lama seseorang muncul dari balik pintu.

"Udah bangun?ayo makan dulu"

Raemi membantu Seungwoo untuk bangun dari tidurnya,suhu badan Seungwoo belum juga turun.

"Nih makan"

"Suapin dong..." Seungwoo berbicara dengan nada rendah,tenggorokan nya benar-benar sakit.

"Buka mulutnya aaaaaa" Seungwoo membuka mulutnya lalu Raemi memasukan sesendok bubur putih tanpa rasa.

"Ga enak"

"Habisin"

Bibir pucat Seungwoo mengerucut,mau tak mau ia harus habiskan bubur hambar buatan ibu negara.

He ReturnsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang