Matahari sudah mulai terbenam,laki laki yang menjadi sorot mata para kaum hawa sedang mengendari motornya untuk pulang kerumah, yang sudah ia impikan sendari tadi.
Bahkan ia merasa baru saja pergi untuk bersekolah namun rasa rindu terhadap rumah dan para penghuni tidak bisa terbendung lagi.
Laki laki itu masuk kedalam sebuah komplek perumahan yang lumayan cukup mewah, tak lupa ia memberi senyum kepada satpam yang menjaga komplek tersebut.
"Baru pulang de ami? " Tanya laki laki dengan suara khas medok Jawa dan berseragam satpam tersebut.
"Iya nih pak muklis" Jawabnya dan tak lupa ia melemparkan senyum manis yang ia punya kepada pak satpam, yang biasa dipanggil pak muklis tersebut.
"Yawdah saya duluan ya pak"lanjutnya sambil menyalakan motor, yang tadi sempat ia matikan.
" Iya de, hati hati"ledek pak muklis
"Yaampun pak, itu rumah ami udah keliatan, pake acara hati hati" Jawab azmi sambil sedikit tertawa.
"Hehe, bercanda de"
"Yawdah kalo gitu, mari pak"
"Monggo de"
Tak lama ia mengendari motornya, ia pun sampai di sebuah rumah megah, dengan pagar berwarna hitam pekat, dengan chat utama berwarna biru langit.
"Sampeee" Ucapnya
Ia mengintip di sela sela pagar
tak ada satupun orang di dalamnya, biasanya sore hari seperti ini bibi inah yang tak lain tak bukan asisten rumah tangga azmi stay di depan pagar untuk menyiram tanaman."Nih orang pada kepada si!!" Celetuknya.
"Bi.... Bii... Bibi.... Bukain pagerrrrrrrrr" Teriaknya.
Tak ada respon satupun, sekarang laki laki tersebut hanya duduk di motornya dan berharap ada seseorang yang membukakan pagar untuknya.
Sudah hampir 1jam ia menunggu tak ada yang merespon dan tak ada yang membukakan pintu untuknya.
"Oh iya, telepon ummik"ingetnya.
Ia merogo rogoh kantung celana abu abunya,dan setelah itu ia mulai menggenggam ponsel keluaran baru miliknya.
"Yahh, kok. Gak nyala!!"
Sayangnya, ponsel yang ia punya battery nya low, akhirnya ia pasrah. Sambil menunggu umik abinya membukakan pintu untuknya.
Tak lama.ide cemerlang pun datang, ia membenarkan posisi duduk dan mulai menyalahkan motor nya. Sedikit berjalan dan, yap laki laki tersebut kembali ke pak muklis.
Fikirnya dari pada hanya menunggu di depan rumahnya seperti pemulung lebih baik ia berbincang bincang dengan pak muklis.
"Loh dek, kok balik lagi? " Ucap pak muklis, keluar dari ruangan sempit yang biasa orang sebut dengan pos satpam.
"Iya pak,kayanya orang rumah gak ada di rumah deh, soalnya saya teriakin gak keluar keluar" Keluh azmi.
"Oh.iya le, bapak lupa. Ummik, abi mu tadi pergi sama adik adik mu, katanya mau pergi sebentar."
Ucap pak muklis sambil mencari suatu benda yang ada dikantungnya.
Dan,tak lama ada sebuah kunci ditangan pak muklis.
"Ini le, ummik nitipin ke bapak"
"Yaampun pakk!, kenapa gak bilang dari tadi?!, kalo gini ami gak usah pusing pusing nungguin mereka pulang" Ucap azmi dengan nada yang lemas.
sejujurnya ia sangat cape, dan ingin beristirahat, namun. Saat sampai di rumah miliknya, ia harus menunda waktu istirahat nya.karna orang tuanya ternyata pergi entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy's{azmi Askandar}
Ficção AdolescenteBagaimana mana bisa seorang bad boys, yang super duper cool harus menghadapi kenyataan yang menurut dia sangat lah pahit. Yups laki laki itu harus dipindahkan ke sebuah pesantren karna ulahnya yang selalu membuat onar di sekolahnya. Wajah tampanny...